Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Contoh Soal Jangka Sorong dan Pembahasannya untuk Dipelajari
17 Maret 2021 9:57 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk mengukur panjang dari suatu objek, kita dapat menggunakan berbagai alat pengukuran, seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Jika mistar hanya bisa mengukur dengan ketelitian maksimal 1 mm, maka jangka sorong dan mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian yang jauh lebih dalam. Jangka sorong bisa mengukur dengan ketelitian kurang dari 0,1 mm, sementara mikrometer sekrup dapat mengukur hingga ketelitian 0,01 mm. Jadi, apabila kamu ingin mengukur panjang dari suatu objek hingga ketelitian 0,1 mm, maka gunakan saja jangka sorong. Supaya kamu bisa lebih memahami perhitungannya, inilah penjelasan lengkap mengenai penggunaannya dan beberapa contoh soal jangka sorong dan pembahasannya yang bisa dipelajari.
ADVERTISEMENT
Penggunaan Jangka Sorong
Dilansir dari buku “IPA TERPADU: Jilid 1A”, Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si., Drs. Saktiyono, M.Si., Drs. Lutfi (2007: 43), jangka sorong mempunyai 2 jenis skala, yaitu: skala tetap dan skala vernier. Skala tetap terletak di rahang utamanya, sementara skala vernier terletak di rahang yang bergerak. Jangka ini memiliki 2 fungsi pengukuran, yaitu:
-Mengukur panjang sisi luar dari suatu objek, seperti ketebalan pelat logam atau diameter kawat
-Mengukur panjang sisi dalam dari suatu objek, seperti diameter suatu lubang atau diameter rongga pipa
Ukur panjang sisi luar dari suatu objek dengan menjepitnya menggunakan rahang jangka sorong yang besar dan ukur sisi dalamnya dengan menariknya menggunakan rahang jangka sorong yang lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Contoh Soal Jangka Sorong dan Pembahasannya
1. Valen membeli 4 buah buku tulis yang sama kemudian mengukur ketebalan keempatnya menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukuran berikut:
Berapa ketebalan 1 buku tulis itu?
Jawaban:
Skala utama = 12 cm
Skala vernier = 2 x 0,01 = 0,02 cm
Ketebalan 4 Buku = 12 cm + 0,02 cm = 12,02 cm
Ketebalan 1 Buku = 12,02 cm ÷ 4 = 3,005 cm
Jadi, ketebalan dari 1 buku tulis itu adalah 3,005 cm.
2. Doni mempunyai kotak pensil balok dengan volume 656,25 cm3. Ia mengukur lebar kotak pensil tersebut menggunakan jangka sorong dan menemukan hasil pengukuran ini:
Apabila tinggi dari kotak pensil itu adalah 5cm, berapa panjang dari kotak pensil itu?
ADVERTISEMENT
Jawaban:
Skala utama = 8,1 cm
Skala vernier = 6,5 x 0,01 = 0,65cm
Lebar kotak pensil (l) = 8,1cm + 0,65 cm = 8,75 cm
Volume = p x l x t
656,25 cm3 = p × 8,75 cm × 5 cm
656,25 cm3 = p × 43,75 cm2
p = 656,25 cm3÷ 43,75 cm2
p = 15 cm
Jadi, panjang dari kotak pensil itu adalah 15 cm.
Demikianlah penjelasan dan contoh soal jangka sorong beserta jawabannya. Selamat belajar!
(Brenda, Contoh Soal Jangka Sorong)