Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Contoh Tumbuhan Paku dan Ciri-Ciri serta Jenisnya
1 Maret 2023 20:44 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 30 Agustus 2023 18:05 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja contoh tumbuhan paku yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar? Bagi Anda yang penasaran, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Contoh Tumbuhan Paku
Dikutip dari Buku Panduan Lapangan Tumbuhan Paku karya Saddam Hamidi Siregar, dkk., (2020: 30), berikut adalah beberapa contoh tumbuhan paku.
1. Paku Tanduk Rusa (Platycerium bifurcatum)
Paku tanduk rusa kerap digunakan sebagai tanaman hias yang menempel di dinding atau pohon dewasa. Tumbuhan paku ini dipercaya dapat digunakan sebagai obat-obatan untuk mengobati penyakit bisul, gondok, hingga pereda haid.
2. Suplir (Adiantum capillus-veneris)
Suplir sering digunakan untuk menghiasi pekaran rumah dengan bentuk yang menyerupai trapesium dengan warna hijau muda cerah.
3. Paku Pedang (Nephrolepis cordifolia)
Paku pedang memiliki ciri batang yang bercabang dan berkayu dengan daun berurat, pada beberapa jenis bahkan tidak memiliki daun.
ADVERTISEMENT
Ciri-Ciri dan Jenis Tumbuhan Paku
1. Paku Purba
Ciri-ciri paku purba atau psilopsida antara lain memiliki tinggi 30 cm hingga satu meter, memiliki rizhom yang dikelilingi rizoid, serta tidak memiliki akar , batang, dan daun sejati. Akan tetapi, pada jenis tertentu, terdapat tumbuhan paku purba yang memiliki ciri spesifik.
2. Paku Ekor Kuda
Paku ekor kuda atau equisetopsida merupakan jenis tumbuhan paku yang mempunyai percabangan pada batangnya dengan bentuk mirip seperti ekor kuda. Ciri utama dari tumbuhan ini adalah sering tumbuh di daerah dengan kondisi tanah berpasir.
3. Paku Kawat
Paku kawat atau lycopsida biasa ditemukan di permukaan tanah atau kulit pohon di ekosistem hutan hujan tropis. Sayangnya, kini sudah banyak jenis paku kawat yang sudah dalam bentuk fosil atau endapan batu bara.
ADVERTISEMENT
Adapun ciri utama dari tumbuhan paku ini adalah memiliki tinggi mencapai 3 meter, sporofit yang tersusun dari sel-sel yang mengandung klorofil, mempunyai daun berbentuk seperti rambut, serta batangnya yang berbentuk seperti kawat dengan cabang-cabang.
4. Homospora Nagel
Homospora nagel merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora. Ciri utama dari tumbuhan ini adalah memiliki spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Karenanya, homospora nagel sering disebut juga tumbuhan paku berumah satu.
5. Spora Asing
Spora asing adalah tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora, yaitu makrospora dan mikrospora. Adapun ciri-ciri spora asing dapat dilihat dari ukuran spora dan jenis kelamin yang berbeda.
Makrospora adalah spora betina berukuran besar yang tumbuh menjadi makroprotalium. Makroprotalium akan menghasilkan sel telur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, mikrospora adalah spora jantan yang memiliki ukuran lebih kecil dari makrospora. Mikrospora akan tumbuh menjadi mikroprotalium dan menghasilkan sel sperma.
6. Pakis Peralihan
Pakis peralihan merupakan tumbuhan paku yang menghasilkan dua macam spora yang sama tetapi berbeda jenis kelaminnya. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah memiliki spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, tetapi dapat dibedakan antara spora jantan dan spora betina.
7. Pakis Afinitas Mikrofil
Pakis afinitas mikrofil merupakan tumbuhan paku yang dicirikan memiliki daun yang kecil, struktur daun tanpa batang, dan memiliki bentuk daun seperti sisik atau rambut.
Selain itu, tumbuhan paku ini biasanya tidak mengalami diferensiasi sel selama pertumbuhannya. Diferensiasi sel merupakan proses pematangan sel di mana sel tumbuh menjadi suatu sel dengan jenis dan fungsi tertentu.
ADVERTISEMENT
8. Pakis Makrofil
Pakis makrofil merupakan tumbuhan paku yang daunnya sangat lebar. Ciri-cirinya adalah daun bercabang, mempunyai urat dan berbentuk daun besar, daun makrofil sudah mempunyai diferensiasi sel untuk berkembang biak, dan daun mempunyai batang.
9. Paku Asli
Paku asli atau disebut juga paku sejati adalah tumbuhan paku yang bersifat higrofit karena banyak tumbuh di tempat-tempat yang teduh dan lembap. Salah satu ciri utamanya ialah memiliki daun yang besar dengan tulang daun dan daging daun.
Selain itu, paku asli memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang tinggi menjulang seperti pohon. Pada tumbuhan paku ini, bagian batang, tangkai daun, dan sebagian daunnya tertutup oleh suatu lapisan rambut-rambut berbentuk sisik.
ADVERTISEMENT
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku memiliki karakteristik yang membedakannya dengan tumbuhan lain. Dirangkum dari Biologi Interaktif untuk SMA/MA oleh Tetty Setiowati dan Deswaty Furqonita (2007: 109-111), ciri-ciri tumbuhan paku antara lain sebagai berikut.
1. Tempat Hidup
Tumbuhan paku dapat ditemukan di berbagai habitat, ada yang hidup di daratan yang tanahnya netral, tanah berkapur, tanah asam, dan ada pula yang hidup di air. Tumbuhan paku menyukai tempat hidup yang lembap dan teduh.
2. Morfologi atau Bentuk
Tumbuhan paku sudah memiliki struktur akar, batang, dan daun. Bentuk tubuhnya pun bermacam-macam. Umumnya, tumbuhan paku tidak bercabang, epifit, dan berupa terna (tumbuhan yang batangnya lunak) dengan rimpang menjalar di tanah atau humus.
Selain itu, tumbuhan paku memiliki ental yang menyangga daun dengan panjang bisa mencapai 6 meter. Ental atau ujung daun yang masih muda selalu menggulung seperti gagang biola. Ini menjadi ciri khas tumbuhan paku.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan paku juga memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari yang tingginya sekitar 2 cm hingga mencapai 20 meter.
3. Pembuluh Darah Pengangkut
Tumbuhan paku memiliki pembuluh darah pengangkut yang disebut pembuluh xilem dan floem. Pembuluh xilem berfungsi untuk mengangkut air dari akar menuju daun, sedangkan pembuluh floem berfungsi mengangkut zat-zat makanan.
4. Akar
Akar pada tumbuhan paku berupa akar serabut yang keluar dari rimpangnya. Ujung akarnya dilindungi oleh penutup akar yang disebut kaliptra.
5. Batang
Batang tumbuhan paku ada yang tumbuh mendatar di dalam tanah (rimpang) dan ada pula yang tumbuh menjulang ke atas.
6. Daun
Daun tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi. Berdasarkan ukurannya, daun tumbuhan ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu mikrofil (daun yang berukuran kecil) dan makrofil (daun yang berukuran besar).
ADVERTISEMENT
Sementara berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu daun penghasil spora (sporofil) dan daun untuk melakukan proses asimilasi (tropofil).
7. Sorus
Sorus merupakan kumpulan sporangium, yaitu struktur pada tumbuhan paku berbentuk kotak yang berfungsi sebagai tempat pembentukan dan penyimpanan spora.
Jika masih muda, sorus dilindungi oleh sisik atau selaput yang disebut indusium. Sorus dapat ditemukan di permukaan bawah daun, tepi daun sebelah atas, atau di sepanjang cabang tulang daun tumbuhan paku.
8. Perkembangbiakan atau Proses Reproduksi
Tumbuhan paku melakukan proses reproduksi baik secara aseksual (vegetatif) maupun secara seksual (generatif). Reproduksi vegetatif terjadi dengan pembentukan spora, sedangkan reproduksi generatif terjadi dengan peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina.
9. Siklus Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku mengalami dua fase siklus hidup, yaitu fase gametofit dan fase sporofit. Kedua fase ini berlangsung secara bergiliran.
ADVERTISEMENT
Sporofit adalah fase di mana tumbuhan paku menghasilkan spora pada daunnya. Spora yang dihasilkan akan tumbuh bila jatuh pada tempat yang lembap dan teduh. Sporofit ini merupakan fase dominan pada proses siklus hidup tumbuhan paku.
(Anne & SFR)