Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Daftar Nama Kitab Kuning yang Dipelajari di Pesantren
26 Agustus 2021 12:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika mendengar kata kitab kuning, pasti pikiran kita tertuju pada buku yang ada di pesantren . Sering juga suatu lembaga tidak dapat dikatakan sebagai pesantren apabila tidak mengkaji kitab kuning. Kitab kuning dibuat oleh ulama-ulama klasik yang berasal dari Jazirah Arab yang ditulis dengan gundul atau tanpa harakat (tanda baca dalam bahasa Arab), sehingga membutuhkan ilmu dan pemahaman yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku berjudul Kitab Kuning dan Dinamika Studi Keislaman karangan Dr. Mohammad Thoha, M.Pd.I. (2018: 5) disebut kitab kuning karena referensi buku-buku klasik bahasa Arab yang memuat kajian-kajian ilmu islam dengan kertas berwarna kekuningan. Kitab ini memuat khasanah keagamaan, tata cara peribadatan, pergaulan, etik dan cara pandang kehidupan.
Daftar Nama Kitab Kuning di Pesantren
Ada banyak sekali kitab kuning yang beredar di pesantren. Berikut beberapa kitab kuning yang biasa dipelajari di lingkungan pesantren.
1. Kitab Al-Jurumiyah
Kitab ilmu nahwu (ilmu tentang anatomi dan bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab) yang dikarang oleh Syekh Sonhaji. Kitab ini diperuntukkan untuk para santri yang baru belajar kitab kuning, karena kitab ini disusun secara sistematis dan diolah dengan bahasa yang mudah dipahami. Kitab ini merupakan pedoman level terendah dalam ilmu nahwu.
ADVERTISEMENT
2. Kitab Amtssilah At-Tashrifiyah
Selagi mempelajari ilmu nahwu, ada baiknya untuk menguasai ilmu shorof. Karena nahwu dan shorof tidak dapat dipisahkan. Shorof adalah ilmu perubahan kata yang meliputi perubahan dari kata kerja menjadi kata benda. Kitab ini dikarang oleh KH. Ma’shum ‘Aly yang berasal dari Jombang.
3. Kitab Tafsir Al-Jalalain
Kitab ini dikarang oleh dua pengarang yaitu Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaludin As-Sayuti yang dikarang pada rentang tahun 1459 hingga 1505. Kitab tafsir ini cukup mudah untuk dipahami sehingga kitab ini sering diberikan kepada santri-santri yang baru belajar kitab kuning.
4. Kitab Hadist Arbain Nawawi
Kitab karangan Abu Zakariya Yahya bin Syaraf bin Murri Al Nazami An-Nawawi membahas 42 hadits yang disebut hadits arba’in (hadits 40). Fukus utama pembahasan kitab ini adalah matan hadist, yaitu hadits atau perkara sanad dalam sebuah hadist .
ADVERTISEMENT
Walapun daftar nama kitab kuning di atas sudah beredar sejak lama, namun eksistensi kitab kuning tetap terjaga secara turun temurun dipelajari hingga sekarang. (MZM)