Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Dalil Salat Qasar Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW
1 Desember 2021 20:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalil Salat Qasar Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW
Syihabudin Ahmad (2017: 11) dalam bukunya yang berjudul “Solat Musafir: Panduan Ilmu dan Praktikal, Dalil, dan Hujah” menjelaskan bahwa dari sudut bahasa, qasar memiliki makna pendek. Oleh sebab itu, dari sudut syariat agama Islam dipahami sebagai memendekan salat empat rakaat menjadi dua rakaat.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dipahami bahwa bila meng-qasar jumlah rakaat yang semula empat menjadi dua rakaat saja. Jadi, rakaat Salat Zuhur, Asar, dan Isya menjadi dua rakaat sedangkan Salat Magrib tetap tiga rakaat dan Subuh tidak boleh di-jamak atau diqasar.
Dalil Salat Qasar
Terdapat beberapa hadist Rasulullah SAW yang menjadi dalil adanya Salat Qasar. Adapun dua hadist di antaranya sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Hadist Ibnu Umar
Hadist Aishah
Wallahu a’lam bish-shawab. Hal yang perlu diingat ketika meng-qasar salat adalah syaratnya. Berikut adalah syarat Salat Qasar yang dilansir dari NU Online.
1. Bepergian tidak untuk bertujuan maksiat. Contohnya adalah berpergian untuk membayar utang, menyambung tali silaturahmi, atau berdagang.
2. Menempuh jarak jauh minimal 2 marhalah atau 48 mil. Adapun beberapa pendapat mengenai ukuran jarak diperbolehkannya Salat Qasar, yaitu:
3. Bukan merupakan Salat Qadha. Salat Qasar harus dilaksanakan pada waktunya.
ADVERTISEMENT
4. Niat Qasar salat.
5. Tidak menjadi makmum pada imam yang tidak meng-qasar salat atau pada imam yang masih diragukan keadaan berpergiannya.
6. Tidak sekedar mengikuti Salat Qasar tanpa memahami tentang boleh/tidaknya meng-qasar salat. Jadi, harus tahu mengenai diperbolehkannya melaksanakan salat secara qasar.
7. Harus dilaksanakan dengan yakin. Harus yakin bahwa masih dalam keadaan bepergian. Jadi, apabila muncul keraguan maka harus menyempurnakan salat.
8. Bepergian dengan tujuan yang jelas.
Wallahu a’lam bish-shawab. Apabila Anda masih ragu atau ingin tahu lebih lanjut mengenai Salat Qasar, jangan sungkan untuk bertanya pada guru agama, guru ngaji, atau ustaz , ya!
Sekian informasi mengenai dalil Salat Qasar kali ini, semoga ada manfaat yang dapat Anda peroleh. Aamiin Ya Rabbal Alamin. (AA)
ADVERTISEMENT