Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Doa Buka Puasa Ramadhan
15 Maret 2021 16:22 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kenikmatan bulan Ramadhan salah satunya terdapat pada saat berbuka puasa. Setelah lebih dari 8 jam menahan makan, minum dan hawa nafsu, akhirnya pada saat Maghrib kita diperbolehkan berbuka puasa. Dalam doa buka puasa Ramadhan banyak kebaikan yang terkandung didalamnya.
ADVERTISEMENT
Dalam Syarah Hisnul Muslim dijelaskan, selesai berbuka maka hilanglah rasa haus dan hilanglah kepayahan serta diraihnya pahala. Kepayahan hanya berlangsung sebentar karena akhirnya lenyap dan pergi. Yang muncul kemudian adalah pahala yang banyak, kekal dan abadi. Diucapkan insya Allah karena terkait pahala seseorang tidak bisa memastikan. Sesungguhnya tetapnya pahala tergantung pada kehendak Allah.
Manfaatkanlah keutamaan doa buka puasa Ramadhan ini untuk mengerja kebaikan dan pahala. Karena kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramdhan, insyaallah akan dilipat gandakan.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah).
Hukum buka puasa adalah disegerakan. Berbeda dengan sahur yang diakhirkan. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan kebaikan menyegerakan buka puasa:
ADVERTISEMENT
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Manusia tetap dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka” (Muttafaq ‘alaih)
Doa Buka Puasa Ramadhan
Terdapat beberapa versi dalam melafalkan doa buka puasa, berikut ini doa buka puasa Ramadhan yang sering dilafalkan oleh masyarakat Indonesia.
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ, وَبِكَ آمَنْتُ, وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ, بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
“Allahumma laka shumtu wabika amantu wa’ala rizqika afthortu birohmatika yaa arhamarrahimiin”.
Artinya: “Ya Allah karenamu aku berpuasa, dan denganmu aku beriman, kepadamu aku berserah, dan atas rezekimu aku berbuka, dengan rahmatmu ya Allah Tuhan Mahapengasih”.
Pada dasarnya lafal doa tersebut tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam, tapi bukan berarti kita tidak boleh membacanya. Karena, makna yang terdapat dalam doa tersebut diajarkan oleh Rasullah salallahu ‘alaihi wasalam.
ADVERTISEMENT
وَأَمَّا مَا اشْتُهِرَ عَلَى الْأَلْسِنَةِ ” اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ” فَزِيَادَةٌ، (وَبِكَ آمَنْتُ) لَا أَصْلَ لَهَا وَإِنْ كَانَ مَعْنَاهَا صَحِيحًا، وَكَذَا زِيَادَةُ (وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَلِصَوْمِ غَدٍ نَوَيْتُ
“Adapun yang masyhur di lisan masyarakat (Allahumma laka shumtu wabika amantu wa’ala rizqika afthortu) maka tambahan (wabika amantu) tidak ada asalnya walaupun secara makna benar. Demikian juga tambahan (wa’alaika tawakkaltu wali shoumi ghadin nawaytu)”. (Miqratul Mafatih Syarah Misykatul Mashabih, 4/1387).
Adapun doa berbuka puasa yang berasal dari hadist shahih.
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(Dzahabadh dhoma,u wabtalatil uruuq wa tsabatal ajru insyaa Alloh)
Artinya: Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah
ADVERTISEMENT
Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Daruquthni, dihasankan Syaikh Nasiruddin Al-Albani dalam Irwaul Ghalil, Misykatul Mashabih dan Shahih Abi Dawud.