Doa Iftitah Muhammadiyah Beserta Artinya

Ilustrasi Doa

Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa di Indonesia terdapat dua ormas Islam besar, yang memegang peran besar dalam perkembangan ajaran Islam, yaitu NU dan Muhammadiyah. Dua ormas besar ini memiliki kurikulum pelajaran yang berbeda, bahkan terdapat perbedaan dalam doa iftitah, ada versi doa iftitah muhammadiyah, ada pula versi doa iftitah NU.

Doa iftitah merupakan doa pembukaan yang dibaca pada rakaat pertama sholat, baik sholat fardhu maupun sholat sunnah. Apabila seseorang tidak sengaja melupakan doa iftitah dirakaat pertama, maka ia bisa membacanya dirakaat kedua.

Kamu bisa membaca doa iftitah versi Muhammadiyah maupun NU, sesuai dengan ajaran yang kamu percayai.

Doa iftitah Muhammadiyah

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ ، وَالثَّلْجِ ، وَالبَرَدِ

Artinya; Wahai Allah jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air dingin. (HR. Bukhari&Muslim)

Doa iftitah ini diriwayatkan oleh Abu Khhurairoh dan diajarkan oleh Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wasam.

Doa Iftitah NU

للهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً

إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Artinya : “Allah Mahabesar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah, pujian yang banyak, dan MahasuciAllah di waktu pagi dan petang.

Kuhadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan ke- adaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam.Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menye-kutukan-Nya.Dan aku dari golongan orang muslimin.”

Doa ini merupakan gabungan dari yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Pada penggalan

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيل

Rasullah mendengar, ada salah satu jamaah masjid yang membacanya, dan melihat pintu langit terbuka saat doa tersebut dibacakan.

Pada penggalan doa selanjutnya merupakan anjuran Nabi Muhammad untuk membacanya pada sholat fardhu.

Meskipun terdapat dua versi berbeda, namun pada hakekatnya makna dari doa tersebut adalah sama. Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi salam mengajarkan beberapa doa iftitah yang dapat kita gunakan saat melaksanakan sholat. Maka versi manapun yang kamu gunakan, maka tidak masalah dan tetap sah dalam melaksanakan sholat.(DWA)