Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Energi yang Dihasilkan oleh Radiasi Bahan Radioaktif yang Diproses pada Reaktor
29 Mei 2024 19:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Proses ini menawarkan solusi yang dapat diandalkan dalam menyediakan pasokan energi yang berkelanjutan. Terutama dalam menghadapi tantangan terkait perubahan iklim dan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas.
Tahapan Energi yang Dihasilkan oleh Radiasi Bahan Radioaktif yang Diproses pada Reaktor
Perlu diketahui, energi yang dihasilkan oleh radiasi bahan radioaktif yang diproses pada reaktor adalah energi panas. Penggunaanya lebih hemat ketimbang penggunaan bahan bakar fosil dan bisa menghasilkan energi yang luar biasa besar.
Terlebih lagi juga tidak mengotori lingkungan dengan gas CO2 dan suara bising seperti pembangkit listrik lainnya, dikutip dari buku Kuark - Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Gelar Soetopo, (2011).
Untuk lebih memahami proses terjadinya energi panas tersebut, simak tahapannya berikut ini.
ADVERTISEMENT
1. Fisi Nuklir
Proses ini diawali inti atom uranium-235 atau plutonium-239 dibombardir dengan neutron. Penyerapan neutron oleh inti atom ini membuatnya tidak stabil dan menyebabkan inti tersebut terbelah menjadi dua inti yang lebih kecil, yang dikenal sebagai produk fisi.
Setiap pemisahan inti ini melepaskan energi panas yang sangat besar dan beberapa neutron baru. Energi panas ini adalah hasil langsung dari pelepasan ikatan nuklir yang sangat kuat di dalam inti atom.
2. Reaksi Berantai
Neutron baru yang dilepaskan dalam setiap kejadian fisi dapat membombardir inti atom lain, memicu lebih banyak reaksi fisi. Proses ini menciptakan reaksi berantai yang terus berlanjut selama terdapat cukup bahan bakar dan neutron yang tersedia.
Untuk mengendalikan reaksi berantai ini, digunakan batang kendali yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap neutron, seperti kadmium, hafnium, atau boron.
ADVERTISEMENT
Batang kendali ini dapat dimasukkan atau dikeluarkan dari inti reaktor untuk mengatur jumlah neutron yang menyebabkan fisi, sehingga laju reaksi dapat dikendalikan dan panas yang dihasilkan dapat distabilkan.
3. Transfer Panas
Energi panas yang dihasilkan dari reaksi fisi digunakan untuk memanaskan cairan pendingin, biasanya air, yang bersirkulasi di dalam reaktor. Air panas ini kemudian dialirkan ke penukar panas, di mana panasnya ditransfer ke air lain dalam sistem sekunder.
Air dalam sistem sekunder ini dipanaskan hingga menjadi uap. Proses transfer panas ini sangat penting untuk memastikan bahwa energi panas dari reaksi fisi dapat dimanfaatkan secara efisien untuk pembangkit listrik.
4. Pembangkit Listrik
Uap bertekanan tinggi yang dihasilkan dalam sistem sekunder digunakan untuk menggerakkan turbin. Ketika turbin berputar, akan menggerakkan generator yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
ADVERTISEMENT
Setelah digunakan, uap ini didinginkan di dalam kondensor dan diubah kembali menjadi air cair, yang kemudian dipompa kembali ke reaktor untuk dipanaskan ulang, melengkapi siklus produksi energi.
Jadi, energi yang dihasilkan oleh radiasi bahan radioaktif yang diproses pada reaktor adalah energi panas . Proses yang terjadi menunjukkan bagaimana energi dari radiasi bahan radioaktif dapat diubah menjadi energi panas, dan kemudian dimanfaatkan. (RIZ)