Konten dari Pengguna

Fakta dan Tujuan Perayaan Nyepi bagi Umat Hindu

Berita Terkini
Penulis kumparan
28 Februari 2022 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perayaan Nyepi. (Foto: arnolduspt by https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perayaan Nyepi. (Foto: arnolduspt by https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada tanggal 3 Maret 2022, umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi. Dikutip dari buku Nilai-nilai Kearifan Lokal Masyarakat Indonesia dan Implementasinya dalam Pendidikan Sekolah Dasar yang ditulis oleh (2020: 32), upacara Nyepi merupakan salah satu upacara yang dilaksanakan masyarakat Hindu Bali dalam rangka tahun baru Saka. Tidak seperti tahun baru masehi yang dirayakan secara ramai. Rangkaian Hari Raya Nyepi tersebut dimaknai dengan keheningan, sembari melakukan peribadatan. Adapun tujuan Perayaan Nyepi adalah memohon kepada Tuhan untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui mengenai tujuan perayaan Nyepi, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai fakta Upacara Nyepi dalam Hindu Bali di Indonesia.

Upacara Nyepi dalam Hindu Bali

Ilustrasi Perayaan Nyepi. (Foto: arnolduspt by https://pixabay.com)
Pada hari Raya Nyepi umat Hindu di Bali tidak menyalakan api, tidak bepergian ke luar rumah, dan tidak melakukan aktivitas fisik di manapun dan kapanpun mereka berada. Upacara Nyepi dimulai dari jam enam pagi hingga jam enam pagi keesokan harinya. Selama Upacara Nyepi berlangsung umat Hindu melaksanakan intropeksi diri, meditasi maupun ber-japam (menyebut nama-nama suci Tuhan berulang-ulang) dalam hati, sehingga di Bali selama perayaan Nyepi berlangsung dengan senyap.
Masyarakat Hindu baik laki-laki maupun perempuan biasanya sibuk menyiapkan sarana dan prasarana caru penyepian. Ada yang ke pasar membeli alat caru, ada yang membuat dan memasang sanggah cucuk di depan bagian kiri atau kanan rumah masing-masing untuk pelaksanaan caru di sore harinya. Selesai pelaksanaan caru, pada malam harinya dilakukan pengarakan ogoh-ogoh (sejenis patung atau replika makhluk mitologi masyarakat Hindu Bali) keliling desa dengan gong baleganjur. Barulah pada waktu tersebut dilaksanakan Upacara Nyepi yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Upacara Nyepi menjadi sarana perenungan atas segala sesuatu yang telah dilakukan dan mengevaluasi diri sehingga menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang akan mendatang. Pelaksanaan Upacara Nyepi di Bali menjadi salah satu wujud ketaatan terhadap kepercayaan Umat Hindu di Bali. Semoga informasi di atas bermanfaat dan selamat Hari Raya Nyepi! (CHL)