Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Fakta-Fakta Sejarah Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
2 Agustus 2021 13:22 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pembacaan teks proklamasi adalah peristiwa bersejarah yang menjadi awal bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka. Ada beberapa fakta menarik untuk menambah wawasan kita mengenai pembacaan teks proklamasi, yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Perumusan dan Penandatanganan Teks Proklamasi
Perumusan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Saat itu proses musyawarah perumusan teks proklamasi dihadiri oleh tokoh-tokoh pemuda dan para anggota PPKI. Setelah melalui serangkaian musyawarah akhirnya teks proklamasi disepakati kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Teks proklamasi tersebut kemudian diketik oleh Sayuti Melik (dengan beberapa perubahan). Teks yang diketik Sayuti Melik tersebut adalah teks yang kita kenal sebagai teks otentik proklamasi.
Tempat dan Waktu Pembacaan Teks Proklamasi
Berdasarkan penjelasan dari buku Sejarah Prakemerdekaan Indonesia oleh Tosirin (Desa Pustaka Indonesia, 2019, hlm 103-104), pada awalnya Soekarni mengusulkan lapangan Ikada sebagai tempat pembacaan teks proklamasi namun Soekarno tidak setuju karena tempat tersebut adalah tempat umum yang dapat memancing bentrokan antara rakyat dengan pihak militer Jepang. Teks proklamasi kemudian dibacakan di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, bertepatan dengan bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Bendera Pusaka
Soediro memerintahkan S. Suhud untuk menyiapkan bendera dan mencari tiang bendera. S. Suhud mendapatkan bendera merah putih yang dijahit sendiri oleh Ibu Fatmawati. Bendera dari Ibu Fatmawati tersebut kemudian dikenal sebagai bendera pusaka. Sejak tahun 1969 bendera pusaka tidak lagi dikibarkan dan diganti dengan bendera duplikat.
Tokoh-Tokoh yang Hadir Dalam Peristiwa Pembacaan Teks Proklamasi
Pembacaan teks proklamasi juga dihadiri para tokoh penting, antara lain AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, AG Pringgodigdo, Buntaran Martoatmodjo, K.H. Mas Mansyur, Ki Hadjar Dewantara, Latuharhary, M. Tabrani, Moewardi, Otto Iskandardinata, Pandu Kartawiguna, Sam Ratulangi, Sartono, Sayuti Melik, dan SK Trimurti.
Sekian pemaparan mengenai fakta-fakta pembacaan teks proklamasi di Indonesia . Memasuki bulan Agustus atau bulan peringatan Kemerdekaan Indonesia, ada baiknya kita kembali belajar dan menambah pengetahuan mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia. Semoga artikel ini dapat menjadi referensi untuk anda kembali belajar mengenai sejarah kemerdekaan .(IND)
ADVERTISEMENT