Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Fakta Ilmiah: Tumbuhan Mampu Menyusun Zat Organik dari Zat Anorganik
8 Maret 2025 21:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan serta peran penting bagi lingkungan, termasuk tumbuhan . Tumbuhan mampu menyusun zat organik dari zat anorganik dengan bantuan sinar matahari karena memiliki kemampuan untuk membuat makanannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan yang mampu membuat makanannya sendiri merupakan golongan organisme autotrof. Hasil proses pembuatan makanan pada tumbuhan bukan hanya bermanfaat bagi tumbuhan itu sendiri, melainkan juga untuk hewan serta manusia.
Tumbuhan Mampu Menyusun Zat Organik dari Zat Anorganik dengan Bantuan Sinar Matahari karena Memiliki Kemampuan untuk Apa?
Tumbuhan sebagai makhluk hidup mempunyai fungsi penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan jenis makhluk hidup lainnya (hewan dan manusia). Salah satu faktor yang membuatnya memiliki fungsi penting adalah kemampuan menyusun zat organik.
Tumbuhan mampu menyusun zat organik dari zat anorganik dengan bantuan sinar matahari karena memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis . Fotosintesis merupakan istilah untuk menyebut proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau.
Dikutip dari buku Biokimia Dasar, Wahditiya, dkk. (2024: 102), menurut L. N. M. Duysens, fotosintesis adalah serangkaian reaksi biokimia yang terjadi pada tumbuhan hijau, alga, dan beberapa bakteri ketika energi cahaya ditangkap oleh klorofil dan digunakan untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen.
ADVERTISEMENT
Keberadaan klorofil (zat hijau daun) pada organisme autotrof sangat penting. Zat tersebut membantu makhluk hidup yang membuat makanannya sendiri (autotrof) mengubah energi cahaya menjadi energi kimia.
3 Fakta Seputar Fotosintesis pada Tumbuhan
Fotosintesis atau proses pembuatan makanan pada tumbuhan merupakan peristiwa yang terjadi secara alami. Walaupun tidak terlihat secara kasat mata, fotosintesis memiliki pengaruh yang nyata.
Pengaruh tersebut mencakup keseluruhan ekosistem di bumi, termasuk lingkungan, hewan, manusia, dan tumbuhan itu sendiri. Berikut ini adalah tiga fakta ilmiah seputar fotosintesis pada tumbuhan hijau.
1. Fotosintesis Membuat Tumbuhan Menjadi Produsen
Dikutip dari buku Biologi, Saputri dan Mucharommah (2020: 119), produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya.
ADVERTISEMENT
Fotosintesis menghasilkan oksigen yang membuat manusia dan hewan dapat bernapas. Selain itu, fotosintesis juga menghasilkan glukosa atau gula yang menjadi sumber utama dalam rantai makanan.
2. Fotosintesis Meminimalkan Karbon Dioksida
Karbon dioksida merupakan gas yang berasal dari proses pernapasan makhluk hidup, pembakaran bahan bakar fosil, atau fermentasi. Keberadaan karbon dioksida yang berlebih dapat memicu gejala keracunan, seperti pusing, sakit kepala, atau sulit bernapas.
Kemampuan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis dapat meminimalkan keberadaan karbon dioksida. Karbon dioksida merupakan zat anorganik yang diperlukan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
3. Air Memegang Peran Penting pada Fotosintesis
Air adalah sumber kehidupan sehingga tumbuhan pun sangat membutuhkannya. Ketersediaan air di lingkungan tempat tumbuhan tersebut tumbuh dapat memengaruhi laju fotosintesis.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya adalah Tumbuhan mampu menyusun zat organik dari zat anorganik dengan bantuan sinar matahari karena memiliki kemampuan untuk fotosintesis. Tumbuhan dapat berfotosintesis karena ada air , cahaya, zat anorganik, dan memiliki klorofil. (AA)