Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Fakta Mushaf Tauhid Segitiga untuk Dipahami Umat Muslim
12 Januari 2022 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernah beredar di berbagai media sosial terkait isu peredaraan Mushaf tauhid segitiga sebagai Al-Quran palsu yang mengganti terjemahan arti Surat Al Maidah ayat 51. Apakah informasi tersebut benar adanya?
ADVERTISEMENT
Agar Anda tidak terjebak dalam informasi tersebut, berikut fakta yang ada terkait Mushaf tauhid segitiga.
Fakta Mushaf Tauhid Segitiga
Mushaf Tauhid Segitiga atau yang dikenal masyarakat sebagai Alquran nusantara pernah menjadi perbincangan umat Muslim terkait kesalahan dalam mengartikan kata awliya dalam Surat Al Maidah ayat 51 yang seharusnya pemimpin diganti dengan teman setia.
Beredarnya kabar tersebut hingga membuat masyarakat, sehingga Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kementerian Agama, Muchlis M. Hanafi meluruskan kejadian tersebut. Beliau mengatakan bahwa kata “awliya” yang menjadi permasalahan pada Mushaf Tauhid Segitiga, tidak hanya satu kali tertuang dalam Al-Quran, bahkan kata tersebut disebutkan sebanyak 42. Dalam terjemahannya pun tidaklah kaku, sehingga terjemahan kata awliya pun megikuti konteksnya.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada Terjemahan Al-Quran Kementerian Agama edisi revisi 1998-2002, pada Surat Ali Imran ayat 28, Surat An Nisa ayat 139 dan 144, serta Surat Al Maidah ayat 57, kata “awliya” diterjemahkan dengan pemimpin.
Sedangkan pada Surat Al Maidah ayat 51 dan Surat Al Mumtahanah ayat 1, kata “awliya” diartikan dengan teman setia. Di sisi lain pada Surat At Taubah ayat 23 diterjemahkan dengan pelindung, serta pada Surat An Nisa ayat 89 diterjemahkan dengan teman-teman.
Perlu diketahui, para ulama yang berkecimpung dalam dunia Al-Quran, terjemahan Al-Quran merupakan hasil pemahaman terhadap ayat-ayat Allah SWT. Sehingga terjemahan Al-Quran sangatlah fleksibel mengikuti konteksnya walaupun memiliki ayat yang sama.
Oleh karenanya, beberapa ulama keberatan terkait istilah terjemahan Al-Quran. Mereka lebih senang menyebutnya dengan terjemahan makna Al-Quran.
Kesimpulan
Terkait Mushaf tauhid segitiga atau Alquran nusantara dalam menerjemahkan kata “awliya” pada Surat Al Maidah ayat 51 dengan teman setia merupakan pesan yang dipelintir. Terjemahan dari kata “awliya” mengikuti konteks ayatnya dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Alquran nusantara.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang fakta Mushaf tauhid segitiga terkait terjemahan kata “awliya” dalam Surat Al Maidah ayat 51 yang pernah beredar di media sosial. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam memahami permasalahan terkait isu Al-Quran palsu. (MZM)