Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fakta Sejarah dalam Film Pengkhianatan G30S/PKI
15 September 2021 18:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sinopsis Singkat Film Pengkhianatan G30S/PKI dan Fakta Sejarah Peristiwa G30S PKI.
Berikut ini adalah sinopsis singkat dan fakta sejarah dalam film Pengkhianatan G30S PKI.
Sinopsis Singkat
Saat itu tentara sudah mulai masuk dan menguasai lantai satu rumah. Tembakan kemudian dilepaskan. Beberapa perabot rumah menjadi sasaran tembakan, kejadian ini membuat istri dan anak DI Panjaitan yang berada di lantai 2 ketakutan.
Fakta Sejarah
Berikut ini adalah kronologi dan fakta sejarah peristiwa G30S/PKI berdasarkan buku Sejarah Hukum Indonesia: Seri Sejarah Hukum oleh Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H. (2021: 185-187).
ADVERTISEMENT
Pada 30 September 1965 malam, PKI melakukan gerakan merebut kekuasaan di bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung yaitu Komandan I Batalion Resimen Cakrabirawa sekaligus pasukan pengawal pribadi Presiden Soekarno yang melaksanakan perintah, menangkap para jenderal dalam keadaan hidup atau mati.
Peristiwa G30S/PKI pun dimulai dengan menculik dan membunuh tujuh jenderal, yaitu antara lain:
Beberapa orang TNI AD lain yang juga turut gugur antara lain:
ADVERTISEMENT
Peristiwa G30S/PKI yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta ini menelan amat banyak korban jiwa dan menjadi sebuah peristiwa yang sangat memilukan bagi bangsa Indonesia. Ada banyak versi yang menuturkan peristiwa ini dari berbagai macam sudut pandang.
Selain film Pengkhianatan G30S/PKI ada beberapa film dokumenter lain yang memaparkan fakta-fakta dari berbagai perspektif pihak-pihak yang terlibat atau pihak-pihak yang mengalami dampak peristiwa ini sebagai pembanding. Untuk itu, supaya lebih memahami peristiwa ini secara lebih luas dan agar mendapat perspektif baru sebaiknya kita juga membaca dari berbagai sumber sejarah . (IND)
ADVERTISEMENT