Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Faktor Peluang Pasangan Melahirkan Seorang Anak Perempuan Buta Warna
22 November 2022 17:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Buta warna merupakan salah satu kelainan yang dapat diderita seseorang karena faktor keturunan. Hal tersebut membuat kita dapat memprediksi faktor peluang pasangan melahirkan seorang anak buta warna. Misalnya, seorang anak perempuan buta warna berpeluang dilahirkan dari pasangan ayah buta warna dan ibu normal pembawa atau ayah buta warna dan ibu buta warna. Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, berikut pemaparan singkat mengenai buta warna.
ADVERTISEMENT
Faktor Peluang Pasangan Melahirkan Seorang Anak Perempuan Buta Warna
Kelainan buta warna atau defisiensi penglihatan warna merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk melihat perbedaan warna dalam kondsi pencahayaan normal. Hal ini selaras dengan pembahasan mengenai kelainan buta warna yang dipaparkan dalam buku berjudul Cerdas Tes Buta Warna yang disusun oleh Dwi Sunar Prasetyono (2015: 8).
Tertulis dalam buku tersebut bahwa buta warna atau yang dikenal dengan istilah defisiensi penglihatan warna adalah ketidakmampuan atau penurunan kemampuan untuk melihat warna atau melihat perbedaan warna dalam kondisi pencahayaan normal. Jadi, buta warna bukanlah kebutaan dalam arti sebenarnya, karena yang ada hanyalah kekurangan penglihatan warna. Adanya buta warna disebabkan oleh kesalahan dalam pengembangan satu atau lebih set kerucut retina yang berfungsi menyerap cahaya warna dan mengirimkan informasi tersebut ke saraf optik.
Masih dalam buku yang sama, dipaparkan pula bahwa buta warna merupakan kelainan genetika yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Kelainan ini juga disebut dengan sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya, kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki-laki dan perempuan.
ADVERTISEMENT
Pada perempuan, terdapat istilah pembawa sifat. Maksudnya ada perempuan yang membawa sifat buta warna walau dia sendiri tidak buta warna sehingga berpotensi menurunkan faktor buta warna pada anaknya kelak. Faktor penurunan buta warna ini dijelaskan juga dalam buku Mudah dan Aktif Belajar Biologi yang ditulis oleh Rikky Firmansyah, Agus Mawardi Hendrawan, dan M. Umarb Riandi (2007: 109).
Dikutip dari buku tersebut bahwa buta warna disebabkan oleh gen resesif buta warna (cb) yang terpaut pada kromosom X. Oleh karena itu, terdapat beberapa kombinasi genotipe yang dapat terjadi. Misalnya, pada laki-laki hanya terdapat dua kemungkinan, normal dan buta warna. Adapun pada wanita terdapat tiga kemungkinan yaitu normal, normal carrier (pembawa), atau buta warna.
Jika laki-laki buta warna menikahi wanita normal, maka semua anaknya normal heterozigot. Akan tetapi jika wanita buta warna menikahi laki-laki normal, maka semua anak laki-lakinya buta warna. Dapat pula disimpulkan bahwa kromosom X dari ibu sangat berpengaruh terhadap penentuan sifat buta warna anak laki-laki.
ADVERTISEMENT
Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sifat gen buta warna pada laki-laki akan diturunkan kepada anak perempuannya, sedangkan sifat gen buta warna pada perempuan akan diturunkan kepada anak laki-lakinya. Maka dari itu, seorang anak perempuan buta warna berpeluang dilahirkan dari pasangan dengan dua kemungkinan, yaitu:
Ulasan lengkap mengenai faktor peluang pasangan melahirkan seorang anak perempuan buta warna dapat kita ketahui untuk memperkaya pengetahuan, khususnya mengenai pewarisan sifat dan gen pada manusia. (DAP)