Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Faktor yang Memengaruhi Kecepatan Pernapasan Manusia
28 Juli 2023 20:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manusia bernapas dengan menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida. Jumlah keluar masuknya udara ke paru-paru disebut juga frekuensi pernapasan. Kecepatan pernapasan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, dengan frekuensi pernapasan merupakan tanda merupakan penentu kestabilan dan ketidakstabilan seseorang. Sehingga, apabila seseorang memiliki kecepatan pernapasan bisa menunjukan kesehatannya.
Pengaruh Kecepatan Pernapasan Manusia
Kemampuan memasukkan dan mengeluarkan udara pernapasan setiap manusia berbeda-beda. Untuk bayi baru lahir adalah 30-60 kali, balita 24- 40 kali, anak pra sekolah 22-34 kali, anak sekolah 18-30 kali, remaja 12-16 kali, dewasa 12-20 kali, dan lansia 15-25 kali per menit.
Namun, kecepatan frekuensi pernapasan dipengaruhi beberapa faktor. Dikutip dari buku Biologi SMA/MA Kls XI, R. Gunawan Susilowarno, dkk (2008), inilah faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan manusia.
1. Umur
Semakin tua usia seseorang, frekuensi pernapasannya semakin rendah. Sehingga orang yang lebih tua mudah terengah-engah. Hal ini dikarenakan penurunan proporsi kebutuhan energinya.
ADVERTISEMENT
2. Jenis Kelamin
Umumnya, laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak. Hal itu mengakibatkan frekuensi pernapasannya lebih cepat.
Dengan banyaknya udara pernapasan yang masuk ke dalam sel-selnya, maka akan lebih banyak energi yang dihasilkannya sehingga laki-laki lebih tahan dan kuat dalam bekerja.
Namun, apabila seorang laki-laki dan perempuan dengan berat badan sama, usia sama, dan aktivitas sama, energi yang dibutuhkan lebih banyak perempuan. Sehingga frekuensi pernapasannya lebih cepat perempuan.
3. Suhu Tubuh
Di lingkungan yang panas, tubuh mengalami peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap stabil. Untuk itu, tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat agar menurunkan suhu tubuh.
Aktivitas ini, membutuhkan energi yang dihasilkan dari peristiwa oksidasi dengan menggunakan oksigen sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan frekuensi pernapasan.
ADVERTISEMENT
4. Posisi Tubuh
Di lingkungan yang panas, tubuh mengalami peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap stabil. Untuk itu, tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat agar menurunkan suhu tubuh.
Aktivitas ini, membutuhkan energi yang dihasilkan dari peristiwa oksidasi dengan menggunakan oksigen sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan frekuensi pernapasan.
5. Kegiatan Tubuh
Orang yang melakukan pekerjaan lebih berat membutuhkan energi yang lebih banyak. Energi dihasilkan dengan bantuan oksigen dalam peristiwa respirasi. Aktivitas atau kegiatan tubuh yang berlebih akan meningkatkan frekuensi pernapasan.
Namun apabila seseorang memiliki frekuensi pernapasan di atas normal disertai dengan pusing, nyeri dada, hingga merasa cepat lelah, bisa saja ia mengalami penyakit bernama bradipnea.
Penyakit ini disebabkan karena ketidakseimbangan elektrolit, keracunan karbon monoksida, cedera kepala, cedera saraf tulang belakang, hingga penyalahgunaan obat nyeri.
ADVERTISEMENT
Kecepatan pernapasan pada manusia dipengaruhi oleh banyak hal. Apabila ada yang merasakan perubahan kecepatan pernapasan sambil disertai rasa sakit, maka dianjurkan untuk cek ke dokter.(MZM)