Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Filosofi dan Keunikan Pakaian Adat Minang Sumatera Barat
22 Februari 2022 20:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pakaian adat Minangkabau atau yang dikenal dengan pakaian Bundo Kanduang adalah pakaian adat yang digunakan oleh perempuan yang sudah menikah dan menjadi simbol peran pentingnya seorang ibu dalam sebuah rumah tangga. Baju adat tersebut juga kerap disebut Limpapeh Rumah Nan Gadang. Nah, kira-kira apa saja keunikan pakaian adat Minang ini, ya?
ADVERTISEMENT
Filosofi dan Keunikan Pakaian Adat Minang Sumatera Barat
Berikut adalah filosofi dan keunikan pakaian adat Minang, Sumatera Barat yang dikutip dari buku Pesona Indonesia karya Anita Chairul Tanjung (2018:206).
1. Lambak
Lambak adalah perlengkapan pakaian Bundo Kanduang bagian bawah yang terbuat dari songket maupun berikat. Fungsinya tentu sebagai penutup bagian bawah untuk wanita. Cara memakai lambak adalah dengan mengikatkannya ke bagian pinggang dengan belahan yang disusun di bagian depan, belakang, atau samping tergantung dari desa asalnya.
2. Tingkuluak
Tingkuluak adalah penutup kepala yang bentuknya menyerupai atap rumah gadang atau kepala kerbau. Aksesoris ini menjadi ciri khas dari pakaiat adat Minangkabau yang tidak asing bagi masyarakat umum. Adapun bahan yang digunakan pada tingkuluak adalah selendang.
ADVERTISEMENT
3. Minsie
Minsie adalah aksesoris yang umumnya digunakan oleh perempuan pada bagian tepi lengan dan leher. Aksesoris ini merupakan sulaman yang terbuat dari benang emas dan menjadi simbol bahwa perempuan Minangkabau harus patuh terhadap batasan yang berlaku di hukum adat.
4. Salempang
Salempang merupakan pelengkap dalam pakaian adat Bundo Kanduang yang khusus digunakan bagi perempuan yang sudah menikah. Makna salempang adalah simbol kesiapan perempuan untuk menjadi ibu dan nenek yang bisa mneyampaikan suri tauladanbagi anak cucunya.
5. Baju Batubue
Baju batubue adalah pakaian adat Minangkabau yang berupa baju kurung atau naju yang biasa digunakan sebagai baju atasan. Baju ini bertabur pernak-pernik sulaman yang terbuat dari benang emas dan menjadi simbol dari kekayaan alam yang berlimpah di tanah Minang.
ADVERTISEMENT
Itulah filosofi dan keunikan dari setiap bagian pada pakaian adat Bundo Kanduong milik masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat. (Anne)