Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fungsi Jangka Sorong serta Cara Membacanya
18 Maret 2021 13:14 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 19 April 2023 13:13 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk mengukur panjang dari suatu benda, manusia membutuhkan alat pengukur, salah satunya jangka sorong . Fungsi jangka sorong umumnya untuk melakukan pengukuran dengan ketelitian yang diharapkan hingga 0,1 mm.
ADVERTISEMENT
Jangka sorong keluaran terbaru bahkan sudah bisa mengukur dengan ketelitian hingga sekitar 0,5 mm. Dengan ketelitian yang luar biasa ini, fungsi jangka sorong pun dapat terpenuhi dengan baik.
Jangka sorong mampu mengukur kedalaman maupun ketinggian dari sebuah lubang berukuran kecil. Maka tak heran alat ini sering dimanfaatkan oleh para engineer untuk mengukur lubang pipa atau diameter suatu benda.
Fungsi Jangka Sorong
Dalam matematika maupun ranah ilmu pengetahuan lainnya, jangka sorong berfungsi untuk mengukur panjang hingga ketelitian 0,1 mm. Adapun beberapa fungsi jangka sorong dalam pengukuran, yaitu:
1. Mengukur Diameter Luar
Jangka sorong berfungsi untuk mengukur panjang sisi luar suatu benda atau diameter luar. Contohnya, jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur diameter kawat dan ketebalan pelat logam.
ADVERTISEMENT
Pengukuran diameter luar suatu benda dapat dilakukan dengan menjepit benda yang ingin diukur dengan menggunakan rahang jangka sorong yang besar.
2. Mengukur Diameter Dalam
Jangka sorong berfungsi untuk mengukur panjang sisi dalam suatu benda atau diameter dalam. Contohnya, jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur diameter rongga pipa atau diameter suatu lubang.
Pengukuran diameter dalam suatu benda dapat dilakukan dengan menarik benda yang ingin diukur dengan menggunakan rahang jangka sorong yang kecil.
Pengertian Alat Ukur Jangka Sorong
Secara umum, jangka sorong adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Alat ukur ini memiliki berbagai ukuran dengan rentang pengukuran dari 100 mm hingga 3.000 mm.
ADVERTISEMENT
Jangka sorong mempunyai ketelitian lebih tinggi dibandingkan mistar. Alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman lubang suatu mesin atau pipa.
Jenis-Jenis Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah jenis-jenis jangka sorong yang bisa dipahami.
1. Jangka Sorong Analog atau Manual
Jangka sorong analog atau manual adalah alat ukur yang menggabungkan skala utama, skala vernier, rahang tetap, dan rahang gerak. Karena masih bersifat konvensional, alat ukur ini membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi daripada jangka sorong lainnya.
2. Jangka Sorong Digital
Jangka sorong digital adalah jenis jangka sorong yang dilengkapi dengan teknologi digital, yaitu layar LCD. Dengan adanya layar ini, proses pengukuran bisa menjadi lebih cepat daripada jangka sorong manual.
ADVERTISEMENT
3. Jangka Sorong Arloji atau Jam
Jangka sorong arloji atau jam adalah jenis jangka sorong yang cara membacanya menggunakan jarum analog. Jangka sorong ini menggunakan jam ukur sebagai pengganti dari skala nonius untuk menunjukkan posisi garis indeks terhadap skala batang ukur.
4. Jangka Sorong Ketinggian
Jangka sorong jenis ketinggian adalah jenis jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur suatu ketinggian. Alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak secara vertikal pada batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya.
Bagian-Bagian pada Alat Ukur Jangka Sorong
Dikutip dari Explore Fisika Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X oleh Bibit Supardi dan Agus Kartono (2017: 24), bagian-bagian pada alat ukur jangka sorong adalah sebagai berikut.
1. Skala Utama
Skala utama adalah pembagian vernier untuk memperoleh pengukuran yang baik.
ADVERTISEMENT
2. Skala Vernier
Skala vernier (nonius) adalah pembagian sama panjang pada jangka sorong yang ditandai dengan satuan pengukuran.
3. Rahang Tetap
Rahang tetap adalah bagian runcing di ujung penggaris yang menyokong benda yang diukur (benda diletakkan di antara dua rahang yang dirapatkan). Terdapat dua rahang tetap, yakni rahang tetap atas dan rahang tetap bawah.
4. Rahang Gerak
Rahang gerak adalah bagian runcing yang dipasang di ujung vernier yang dapat bergeser sepanjang penggaris ke objek yang diukur. Terdapat dua rahang gerak, yakni rahang gerak atas dan rahang gerak bawah.
5. Kunci Peluncur
Kunci peluncur adalah bagian kunci pada jangka sorong yang berfungsi untuk menjaga pengukuran yang diperoleh.
6. Kunci Penggerak Halus
Kunci penggerak halus adalah bagian kunci pada jangka sorong yang berfungsi untuk mengatur posisi rahang secara halus.
ADVERTISEMENT
7. Ruler (Ekor)
Ruler atau bagian ekor adalah peralatan berskala di ujung rahang untuk mengukur ketebalan atau kedalaman sebuah benda.
Prinsip Cara Kerja Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari dua pasang rahang. Pasangan rahang pertama digunakan untuk mengukur diameter dalam, sedangkan pasangan rahang kedua digunakan untuk mengukur diameter luar.
Di samping itu, ujung jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur kedalaman lubang, misalnya kedalaman lubang sebuah botol.
Dari pasangan rahang ini, terdapat rahang yang tidak dapat bergerak (rahang tetap) dan rahang yang dapat bergerak (rahang gerak). Pada rahang tetap, terdapat skala utama dalam satuan cm dan mm.
Pada rahang gerak, terdapat skala pendek yang dibagi menjadi 10 bagian yang sama. Skala ini disebut nonius atau vernier. Panjang 10 skala nonius adalah 9 mm, sehingga panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.
ADVERTISEMENT
Pengukuran dilakukan dengan menggeser-geser rahang sorong. Setelah memperoleh posisi yang sesuai, amati angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka nol pada skala nonius. Setelah itu, perhatikan garis pada skala nonius yang berimpit dengan salah satu garis pada skala utama.
Adapun cara kerja jangka sorong yang harus diperhatikan dalam penggunaannya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Kelebihan Jangka Sorong
Dikutip dari Rangkuman Fisika SMP oleh Kinkin Suartini (2010: 18-19), kelebihan jangka sorong dibandingkan dengan alat ukur panjang lainnya, yaitu:
2. Kekurangan Jangka Sorong
Selain kelebihan, jangka sorong juga memiliki kekurangan dalam pengukuran benda, seperti:
Skala pada Jangka Sorong
Adapun jangka sorong mempunyai 2 macam skala, yaitu:
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan hasil total dari pengukuran benda itu, jumlah keduanya di dalam satuan yang sama. Umumnya, satuan milimeter diganti ke centimeter dengan membaginya dengan angka 10. Contoh: 1 mm = 0,1 cm.
Cara Membaca Jangka Sorong
Adapun cara membaca jangka sorong yang dikutip dari buku Fisika SMP/MTs Kls VII (KTSP) oleh Budi Suryatin (2008: 12) adalah sebagai berikut.
Perhatikan gambar berikut, berapa diameter dari benda pada gambar di bawah ini?
ADVERTISEMENT
Jadi, diameter dari benda itu adalah 3,16 cm.
Demikianlah pengertian dan fungsi jangka sorong beserta jenis-jenis, prinsip kerja, jenis skala, dan cara membacanya. Semoga bermanfaat.
(BR & SFR)