Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Fungsi Kearifan Lokal beserta Contohnya dalam Kehidupan Keseharian
8 Januari 2024 23:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kearifan lokal adalah suatu pemahaman yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat, yang memiliki peran penting dalam kehidupan keseharian. Tentunya masyarakat perlu untuk dapat jelaskan fungsi kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
Fungsi utama kearifan lokal itu sendiri yaitu memberikan kontribusi besar terhadap keberlanjutan lingkungan, pengembangan sumber daya manusia, keberagaman kebudayaan, nilai moral, dan struktur sosial.
Jelaskan Fungsi Kearifan Lokal beserta Contohnya
Perlu untuk diketahui, penting bagi orang-orang untuk terus menghargai dan memahami nilai-nilai kearifan lokal ini agar dapat membangun masyarakat yang berkelanjutan, berkeadilan, dan bertanggung jawab.
Selain itu, ada beberapa jawaban jika diminta jelaskan fungsi kearifan lokal. Inilah 5 fungsi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari, dikutip dari Buku Ajar Kearifan Lokal Daerah Sumatera Selatan, Syarifuddin, (2022)
1. Konservasi dan Pelestarian Sumber Daya Alam
Fungsi pertama kearifan lokal terletak pada perannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan sumber daya alam.
Sebagai contoh, masyarakat adat Dayak di Kalimantan menerapkan tradisi tebang pilih, di mana hanya menebang pohon yang diperlukan, sambil memastikan agar kelestarian hutan tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, prinsip adil dalam membagi hasil panen secara merata juga menjadi bagian dari kearifan lokal yang berkontribusi pada kesadaran akan keberlanjutan lingkungan.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Fungsi kearifan lokal berikutnya adalah kontribusinya dalam pengembangan sumber daya manusia. Sebagai contoh, tradisi ngayah di Bali menjadi landasan bagi kegiatan gotong royong tanpa pamrih.
Melalui kegiatan ini, masyarakat belajar nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan saling membantu. Gotong royong tidak hanya terbatas pada kegiatan adat, tetapi juga meresap dalam aktivitas sehari-hari.
3. Pengembangan Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan
Kearifan lokal juga menjadi elemen penting dalam pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Misalnya, filosofi hidup gotong royong dari masyarakat Jawa dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan konsep kerja sama dalam berbagai bidang.
Selain itu, tradisi menghormati orang tua dan guru mengajarkan nilai-nilai hormat dan sopan santun, yang memperkaya kebudayaan dan membentuk karakter positif dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
4. Petuah, Kepercayaan, Sastra, dan Pantangan
Sebagai petuah, kearifan lokal menyediakan pedoman moral yang kuat. Misalnya, petuah urip iku urup dari masyarakat Jawa menekankan pentingnya hidup yang bermanfaat bagi orang lain.
Selain itu, tradisi menjaga kebersihan lingkungan mengajarkan nilai-nilai kebersihan dan kelestarian lingkungan sebagai bagian dari kebijakan moral masyarakat.
5. Sosial
Fungsi sosial kearifan lokal tercermin dalam tradisi musyawarah adat masyarakat adat di Papua. Melalui musyawarah adat, menyelesaikan berbagai persoalan dengan nilai-nilai musyawarah dan demokrasi sebagai landasan.
Begitu juga dengan tradisi menjaga dan melestarikan budaya, yang memberikan fondasi untuk identitas budaya dan keharmonisan masyarakat.
Jika diminta jelaskan fungsi kearifan lokal, itulah jawabnnya beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Kearifan lokal tidak hanya merupakan warisan dari leluhur, tetapi juga pondasi kuat bagi keberlanjutan lingkungan dan masyarakat. (RIZ)
ADVERTISEMENT