G30S/PKI: Peristiwa Sejarah Penculikan 7 Jenderal Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
9 September 2021 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
G30S/PKI. Sumber: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
G30S/PKI. Sumber: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia telah melewati sejarah panjang yang penuh pengorbanan dan perjuangan. Salah satu peristiwa sejarah yang hingga saat ini masih sangat berbekas adalah peristiwa G30S/PKI. Apa itu G30S/PKI? Jadi, G30S/PKI merupakan sebuah gerakan yang terjadi pada 30 September 1965 di Jakarta dan juga Yogyakarta serta berhasil membunuh enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat.
ADVERTISEMENT

Apa Itu G30S/PKI?

G30S/PKI. Sumber: commons.wikimedia.org
Menurut buku Kegagalan Kudeta G30S/PKI: Berdamai dengan Sejarah karya M. Fuad Hasan (2017), G30S adalah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis. Adapun gerakan ini dipimpin oleh DN Aidit yang juga menjabat sebagai ketua Partai Komunis Indonesia. Gerakan G30S/PKI mengincar para perwira tinggi TNI AD Indonesia.
Terdapat tujuh perwira tinggi yang menjadi korban dari peristiwa ini, yaitu Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo. Sedangkan satu korban lainnya adalah Lettu Pierre Tendean yang merupakan ajudan dari Panglima TNI AH Nasution.
ADVERTISEMENT
Kemudian seluruh korban tersebut ditetapkan sebagai pahlawan revolusi sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 dan sekaligus diakui sebagai pahlawan nasional. Sedangkan korban pembunuhan G30S/PKI di Yogyakarta adalah Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun, Kolonel Katamso Darmokusumo, dan Letnal Kolonel Sugiyono.
Setelah peristiwa ini, rakyat Indonesia kemudian menuntut Presiden Soekarno untuk membubarkan PKI. Hal inilah yang membuat Presiden Soekarno memerintahkan Mayor Jenderal Soeharto untuk membersihkan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI. Soeharto berhasil bergerak cepat dan segera mengkudeta PKI hingga seluruh tokohnya.
Seluruh anggota organisasi yang dianggap berkaitan dengan PKI juga turut serta ditangkap, seperti Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat, Gerakan Wanita Indonesia, dan Barisan Tani Indonesia. Tidak hanya itu saja, berbagai kelompok masyarakat turut serta menghancurkan markas PKI di berbagai daerah. Pada akhir 1965, korban pembunuhan PKI mencapai satu juta anggota. (Anne)
ADVERTISEMENT