Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Gambar Berurutan yang Membentuk Alur Cerita Disebut Komik, Ini Sejarahnya
2 September 2022 17:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi Anda penggemar kartun seperti Doraemon atau Naruto tentunya sudah tidak asing lagi dengan komik. Pasalnya kedua kartun tersebut diangkat dari komik asal Jepang atau bisa juga disebut dengan manga. Komik sendiri sudah ada sejak lama dan terus berkembang hingga saat ini, salah satu yang membuat komik cukup populer dan banyak diminati adalah karena berisi gambar-gambar yang membuat pembacanya tidak cepat bosan, sangat berbeda misalnya dengan novel dimana dalam satu novel bisa dihitung dengan jari ada penggambaran suasana dari cerita yang dibangun. Berbeda dengan komik dimana berisi gambar berurutan yang membentuk alur cerita. Pada artikel ini akan membahas mengenai sejarah komik di dunia termasuk di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sejarah Komik
Seperti yang disebutkan di atas bahwa gambar berurutan yang membentuk alur cerita disebut dengan komik. Komik tercipta karena kebangkitan industri media cetak setelah ditemukannya mesin cetak pada tahun 1455. Sejak awal tahun 1700-an ilustrasi satir dengan kecenderungan politis mulai dijual untuk menarik perhatian masyarakat sekaligus menjadi cikal bakal dari komik.
Waktu itu komik lebih banyak digunakan untuk mengangkat isu politik meski tidak sedikit juga seniman yang mengangkat tema lain seperti isu-isu penting yang sedang berkembang di masyarakat. Akhirnya kartun pun mulai populer di 1800-an. Karya para kartunis dimuat di koran-koran. Benjamin Franklin, mantan Presiden Amerika, membuat kartun editorial pertama di koran Amerika. Kartun itu berupa ilustrasi ular dengan beberapa kepala yang bertuliskan ‘Join, or Die’.
ADVERTISEMENT
Bahkan hebatnya komik pada zaman dahulu digunakan untuk alat politik dan juga menghancurkan para penguasa. Misalnya Thomas Nast dimana salah satu karyanya mampu menurunkan salah satu politisi paling berpengaruh saat itu dari tahta kekuasaan. Dia menggunakan karyanya untuk menjelaskan korupsi yang merajalela saat itu di New York
Sementara itu di Jepang menyebut komik dan novel grafisnya sebagai manga. Kita membacanya dari kanan ke kiri, berbeda dengan komik di barat yang dibaca dari kiri ke kanan. Manga diyakini telah ada sejak abad 12. Meski cikal bakal manga berusia sangat tua, istilah manga sendiri baru digunakan tahun 1798 untuk sebuah karya bertajuk 'Shiji No Yukikai' alias 4 Musim yang dibuat oleh Santō Kyōden.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Komik Indonesia karya Marcel Bonneff dkk, (1998) untuk di Indonesia komik mulai berkembang pada tahun 1900-an.Salah satu komikus yang tercatat dalam sejarah adalah Kho Wang Gie. Ia menerbitkan karyanya pada surat kabar Sin Po di tahun 1930. Tokoh ciptaannya adalah Put On, yang memiliki karakteristik jenaka. Komikus lain yaitu Keng Po membuat tokoh serupa Put On yang diberi nama Si Tolol dan diterbitkan majalah mingguan Star Magazine (1939-1942).
Jadi kesimpulannya, gambar berurutan yang membentuk alur cerita disebut komik sejarahnya sendiri sudah berkembang sejak lama di dunia. (WWN)