news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Game of Thrones: Kisah Tragis di Balik Jenny of Oldstones

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
23 April 2019 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Karakter Podrick Payne dalam Game of Thrones. Foto: HBO
zoom-in-whitePerbesar
Karakter Podrick Payne dalam Game of Thrones. Foto: HBO
ADVERTISEMENT
Game of Thrones season 8 episode 2 memang masih berfokus pada pembangunan cerita. Episode 2 ini seperti ingin mengantarkan penonton untuk siap menikmati pertempuran besar yang terjadi pada episode 3 nanti.
ADVERTISEMENT
Game of Thrones season 8 episode 2 dirilis pada Senin (22/4) pagi WIB. Kejutan demi kejutan, sesuai ciri khas serial HBO ini, muncul dalam episode 2. Salah satunya adalah keputusan Arya Stark (diperankan Maisie Williams) untuk melepas keperawanannya.
Momen menarik lain adalah saat Sansa Stark, Jon Snow atau Aegon Targaryen, dan Daenerys Targaryen memutuskan untuk memaafkan kesalahan-kesalahan Jaime Lannister. Lalu, ada penobatan Brienne of Tarth sebagai seorang ksatria dan pengakuan Jon kepada Daenerys soal identitas aslinya.
Di pengujung episode 2, pasukan White Walker yang dipimpin Night King terlihat telah tiba di dekan Winterfell. Pasukan aliansi di Winterfell pun telah siap menyambutnya dengan membentuk barisan.
Sebelum itu, ada satu momen haru yang diperlihatkan Podrick Payne bersama Tyrion Lannister, Brienne, Ser Davos Seaworth, Tormund Giantsbane, dan Jaime. Saat itu, Tyrion meminta kepada salah satu orang untuk menyanyikan sebuah lagu, dan Podrick pun jadi orang yang bersedia melakukannya.
ADVERTISEMENT
High in the halls of the kings who are gone
Jenny would dance with her ghosts.
The ones she had lost and the ones she had found.
And the ones who had loved her the most.
The ones who’d been gone for so very long
She couldn’t remember their names
They spun her around on the damp, cold stone
Spun away her sorrow and pain
And she never wanted to leave
Saat Podrick menyanyikan lirik tersebut, semua orang yang sedang berkumpul di depan perapian itu langsung terdiam. Bagi penggemar Game of Thrones, ini bukan lagu yang asing. Dilansir Vanity Fair, lagu tersebut berjudul Jenny of Oldstones.
Ternyata, lagu pendek tersebut sudah dimunculkan dalam novel A Song of Ice and Fire karya George R.R. Martin. Lagu ini bercerita soal kisah cinta wanita bernama Jenny dengan Pangeran Duncan Targaryen, paman dari Daenerys Targaryen yang juga anak sulung Aegon Targaryen.
ADVERTISEMENT
Saking cintanya, Duncan rela melepas klaimnya atas takhta Seven Kingdoms demi menikah dengan Jenny. Pada akhirnya, Iron Throne diserahkan kepada adiknya, Aerys Targaryen yang kerap disapa Mad King.
Sayang, kisah cinta Jenny dan Duncan berujung tragis. Duncan jadi salah satu korban tewas dalam kebakaran besar dalam salah satu kastil Targaryen. Momen itu disebut sebagai Tragedi Summerhall.
Salah satu teori menyebut kebakaran tersebut tak lepas dari ulah sang ayah, Aegon. Tepatnya saat ia sedang berupaya membawa naga kembali ke Westeros. Saat kebakaran itu pula Rhaegar Targaryen, kakak Daenerys, dilahirkan.
Momen saat Podrick bernanyi cukup mirip dengan suasana saat karakter Peregrin 'Pippin' Took melantunkan Edge of Night dalam The Lord of the Rings: The Return of the King. Miguel Sapochnik, sutradara Game of Thrones, pun mengatakan bahwa episode 3 nanti, pertempuran di Winterfell, akan mirip dengan pertempuran dari di Helm's Deep dalam The Lord of the Rings: The Two Towers.
ADVERTISEMENT
Lagu itu sendiri kembali dimunculkan di credit penutup Game of Thrones season 8 episode 2. Lagu itu dinanyikan Florence Welch atau yang lebih dikenal dengan Florence and The Machine sebagai nama panggungnya.