Konten dari Pengguna

Gubernur Jenderal VOC yang Memutuskan untuk Menyerang Goa setelah Dapat Dukungan

Berita Terkini
Penulis kumparan
13 Oktober 2024 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gubernur Jenderal VOC yang Memutuskan untuk Menyerang Goa adalah, Sumber Unsplah Museums Victoria
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gubernur Jenderal VOC yang Memutuskan untuk Menyerang Goa adalah, Sumber Unsplah Museums Victoria
ADVERTISEMENT
Dahulu, Belanda pernah menguasai Indonesia melalui persekutuan dagang bernama VOC. Perusahaan tersebut dipimpin oleh seorang gubernur jenderal. Gubernur Jenderal VOC yang memutuskan untuk menyerang Goa adalah seorang pria kelahiran Amsterdam.
ADVERTISEMENT
Penyerangan terhadap Kerajaan Gowa-Tallo ini dilakukan setelah mendapatkan dukungan dari Sultan Bone. Sultan ini juga pernah menjadi tahanan dari kerajaan tersebut.

Nama Gubernur Jenderal VOC yang Memutuskan untuk Menyerang Goa

Ilustrasi Gubernur Jenderal VOC yang Memutuskan untuk Menyerang Goa adalah. Sumber Unsplah Hasan Almasi
Menurut Buku Saku Sejarah UTBK-SBMPTN 2021, Syahri Ramadhan (2021: 305), VOC adalah persekutuan dagang Belanda yang berdiri pada tanggal 20 Maret 1602. Gubernur Jenderal pertama dari persekutuan dagang tersebut adalah Pieter Both.
Sebanyak 32 orang telah menjadi gubernur jenderal sepanjang persekutuan dagang tersebut berdiri. Salah satunya adalah gubernur jenderal ke-12 yang menyerang Kerajaan Gowa-Tallo. Nama Gubernur Jenderal VOC yang memutuskan untuk menyerang Goa adalah Joan Maetsuycker.
Joan Maetsyucker lahir di Amsterdam pada tanggal 14 Oktober 1606 di Amsterdam, Belanda. Maetsyucker meninggal di Batavia pada tanggal 24 Januari 1678 di umur 71 tahun. Periode kepemimpinannya di VOC dimulai pada tahun 1653 hingga 1678.
ADVERTISEMENT

Sejarang Penyerangan Kerajaan Gowa-Tallo oleh VOC

Ilustrasi Gubernur Jenderal VOC yang Memutuskan untuk Menyerang Goa adalah. Sumber Unsplah Stijn Swinnen
Sudah lama VOC ingin mengendalikan Kerajaan Gowa-Tallo. Hal ini disebabkan oleh posisi serta peran Makassar yang berada di bawah kerajaan tersebut. Namun, hal ini selalu gagal. Bahkan Sultan Hasanuddin menghentikan keinginan tersebut setelah naik takhta.
Lalu suatu hari, VOC melancarkan politik devide et impera terhadap Sultan Bone, yaitu Aru Palaka. Akibat politik inilah Sultan Bone mendukung VOC untuk menyerang Kerajaan Gowa-Tallo. Di sisi lain, Aru Palaka juga pernah ditahan kerajaan tersebut.
Setelah memperoleh dukungan inilah VOC menyerang Kerajaan Gowa-Tallo di bawah kepemimpinan Joan Maetsuycker. Caranya dengan mengirim tiga pasukan. Oleh sebab itu, Perang Gowa meletus pada tanggal 7 Juli 1667.
Sayangnya, Sultan Hasanuddin tak mammpu membendung kekuatan pasukan gabungan tersebut. Terlebih lagi, senjatanya lebih lengkap. Akhirnya, benteng di Barombang berhasil direbut oleh Aru Palaka. Hal ini menandai kekalahan Kerajaan Gowa-Tallo terhadap VOC.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jenderal VOC yang memutuskan untuk menyerang Goa adalah Joan Maetsuycker. Penyerangan ini dilakukan setelah memperoleh dukungan dari Aru Palaka. (LOV)