Konten dari Pengguna

Gunung Bromo di Jawa Timur Dapat Dikelompokkan ke dalam Tipe Gunung Api Apa?

Berita Terkini
Penulis kumparan
4 Juni 2024 21:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gunung Bromo di Jawa Timur dapat dikelompokkan ke dalam tipe gunung api. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Kalen
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Bromo di Jawa Timur dapat dikelompokkan ke dalam tipe gunung api. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Kalen
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gunung Bromo di Jawa Timur dapat dikelompokkan ke dalam tipe gunung api kerucut sinder dalam kaldera. Gunung Bromo, terletak di Jawa Timur, Indonesia, adalah salah satu gunung berapi paling terkenal di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Gunung ini menarik ribuan wisatawan setiap tahun untuk menyaksikan keindahannya.

Gunung Bromo: Tipe Gunung Api Kerucut Sinder dalam Kaldera

Gunung Bromo di Jawa Timur dapat dikelompokkan ke dalam tipe gunung api. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Daniel
Secara geologis, Gunung Bromo dapat dikelompokkan ke dalam tipe gunung api kerucut sinder dalam kaldera. Dikutip dari buku Mitos Gunung Bromo, Resdianto dkk (2024: 25), gunung ini memiliki karakteristik unik dan berbeda dari tipe gunung api lainnya.
Gunung api kerucut sinder, juga dikenal sebagai cinder cone volcano, adalah jenis gunung api yang terbentuk dari letusan eksplosif yang melemparkan material piroklastik. Misalnya abu vulkanik, lapilli, dan bom vulkanik, ke udara.
Material ini kemudian jatuh dan menumpuk di sekitar lubang letusan, membentuk kerucut curam. Kerucut sinder biasanya memiliki ukuran yang relatif kecil dibandingkan dengan jenis gunung api lainnya.
ADVERTISEMENT
Gunung tersebut dapat tumbuh dengan cepat selama periode letusan yang intens. Gunung Bromo terletak di dalam kaldera Tengger, sebuah kaldera besar yang memiliki diameter sekitar 10 kilometer.
Kaldera ini terbentuk akibat runtuhnya puncak gunung berapi besar setelah letusan dahsyat ribuan tahun yang lalu. Di dalam kaldera Tengger, terdapat beberapa kerucut sinder lainnya, termasuk Gunung Batok dan beberapa gunung kecil lainnya.
Gunung Bromo sendiri memiliki ketinggian sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut dan memiliki kawah dengan diameter sekitar 800 meter. Letusan-letusan Bromo cenderung eksplosif, menghasilkan material piroklastik yang kemudian membentuk kerucut sinder.
Meskipun letusannya tidak terlalu besar, gunung ini tetap berbahaya dan dapat mengganggu aktivitas di sekitarnya. Oleh karena itu, status aktivitas gunung ini terus dipantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satu daya tarik utama Gunung Bromo adalah pemandangan matahari terbit yang menakjubkan. Wisatawan biasanya mendaki Bukit Penanjakan untuk mendapatkan pemandangan terbaik saat matahari terbit di balik Gunung Bromo.
Selain itu, perayaan Yadnya Kasada oleh suku Tengger juga menarik banyak pengunjung. Perayaan ini melibatkan upacara melemparkan sesajen ke dalam kawah Bromo sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa.
Gunung Bromo memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat lokal dan ekosistem sekitarnya. Suku Tengger yang mendiami daerah sekitar Bromo memiliki budaya dan tradisi yang erat kaitannya dengan gunung ini.
Di sisi lain, letusan gunung api dapat mempengaruhi ekosistem dengan menyebarkan abu vulkanik yang dapat menyuburkan tanah. Namun, juga bisa merusak tanaman dan mengganggu kehidupan hewan.
ADVERTISEMENT
Gunung Bromo di Jawa Timur dapat dikelompokkan ke dalam tipe gunung api kerucut sinder dalam kaldera. Keindahannya dan keunikan geologisnya menjadikannya salah satu destinasi utama di Indonesia yang layak untuk dikunjungi dan dipelajari. (Gin)