Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hari Baik Bangun Rumah 2022 Menurut Islam, Benarkan Hari Sabtu?
11 Mei 2022 22:32 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 21 Juni 2022 14:37 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dewasa ini, masih banyak umat Muslim yang mencari hari baik untuk membangun rumah. Mereka mempercayai hari-hari tetentu yang baik untuk membangun sebuah rumah hunian. Lalu apakah benar membangun rumah itu harus melihat hari? Kemudian bagaimana hari baik bangun rumah 2022 menurut Islam sendiri? Simak pembahasannya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Memiliki rumah sendiri adalah impian banyak orang. Namun orang tua jaman dahulu dalam melakukan sesuatu harus memperhatikan tanggal dan bulan untuk melakukan aktivitas. Seperti menentukan tanggal pernikahan, membangun rumah, pindah rumah, dan lain sebagainya. Rumah yaitu tempat berkumpul seluruh anggota keluarga dan temapt pula berbagi pengalaman, ilmu dan tempat berbagi kasih sayang pula antara keseluruhan anggota keluarga. Berikut penjelasan mengenai hari baik bangun rumah 2022 menurut Islam.
Hari Baik Bangun Rumah 2022 Menurut Islam
Sebagian masyarakat masih mempercayai bahwa membangun rumah pada awal bulan Safar, Muhharam, dan Rajab akan banyak musibah. Sebagian yang lain percaya kalau hari baik untuk membangun rumah menurut Islam adalah di bulan Rabiul Awal, Jumadil Awwa, dan Zulhijah agar membawa berkah. Tapi para ulama sudah menjelaskan bahwa dalam agama Islam semua hari itu baik dan tidak ada perbedaan antara bulan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman nu.or.id, agama Islam tidak mengenal hari baik atau buruk membangun rumah. Hal ini tidak ada pantangan apa pun dalam agama Islam untuk memilih hari untuk membangunan rumah. Mencari hari baik dalam Islam untuk bangun rumah dikhawatirkan menjadi perbuatan yang musyrik karena termasuk khurafat. Bagaimanakah perhitungan baik-buruk semacam ini bila dilihat dari kacamata tauhid? Apakah hal semacam ini berkonsekuensi pada kesyirikan (penyekutuan Allah) ataukah tidak? Dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat. Namun pendapat yang kuat adalah penjelasan Imam Syafi’i sebagaimana dinukil Syekh Burhanuddin bin Firkah berikut:
إِن كَانَ المنجم يَقُول ويعتقد أَن لَا يُؤثر إِلَّا الله لَكِن أجْرى الله تَعَالَى الْعَادة بِأَنَّهُ يَقع كَذَا عِنْد كَذَا والمؤثر هُوَ الله فَهَذَا عندى لَا بَأْس بِهِ وَحَيْثُ جَاءَ الذَّم ينبغى أَن يحمل على من يعْتَقد تَأْثِير النُّجُوم وَغَيرهَا من الْمَخْلُوقَات انْتهى
ADVERTISEMENT
Artinya: “Apabila ahli nujum itu berkata dan meyakini bahwasanya tidak ada yang dapat memberi pengaruh [baik-buruk] selain Allah, hanya saja Allah menjadikan kebiasaan bahwa terjadi hal tertentu di waktu tertentu sedangkan yang dapat memberi pengaruh hanyalah Allah semata, maka ini menurutku tak mengapa. Celaan yang ada terhadap hal ini seyogyanya dibawakan dalam konteks apabila diyakini bahwa bintang-bintang itu atau makhluk lainnya bisa memberikan pengaruh [baik-buruk].”
Dapat kita simpulkan bahwa dalam membangun rumah boleh dilakukan kapan saja. Tidak ada hari dan bulan yang berbeda, itu hanyalah kepercayaan orang dahulu. Agama Islam tidak pernah mengajarkan hal demikian, dan semua hari itu baik. Mencari hari baik dalam Islam untuk bangun rumah dikhawatirkan menjadi perbuatan yang musyrik karena termasuk khurafat.(UMI)
ADVERTISEMENT