
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak berusia 18 bulan dapat membedakan warna-warna. Namun, anak baru dapat menguasai warna-warna pada usia 3 tahun ke atas.
Campuran Warna Merah dan Biru
Mengutip buku Seni Rupa & Seni Teater 3 oleh Margono, dkk (2008), warna dibedakan menjadi 3 jenis, yakni warna primer, sekunder, dan tersier. Warna primer merupakan warna utama yang terdiri dari merah, biru, dan kuning. Ketiga warna tersebut dapat dikombinasikan dengan warna lain untuk membentuk warna baru.

Warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari campuran warna primer dalam satu ruang warna. Hasil pencampuran warna cukup bervariasi dan menghasilkan banyak warna yang baru.
Sedangkan warna tersier merupakan jenis warna yang berasal dari campuran warna primer dan warna sekunder.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah contoh campuran warna primer dan tersier yang perlu diketahui:
- Campuran warna biru dan kuning akan menghasilkan warna hijau.
- Campuran warna biru dan merah akan menghasilkan warna ungu.
- Campuran warna merah dan kuning akan menghasilkan warna jingga atau oranye.
- Campuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.
- Campuran warna
merah dan biru akan menghasilkan warna magenta.
Dari macam-macam campuran tersebut, dapat diketahui bahwa warna merah dan biru yang dicampur menghasilkan dua jenis warna, yakni ungu dan magenta. Jika proporsi warna biru sedikit lebih banyak dibanding merah, maka akan menghasilkan warna ungu.
Adapun jika proporsinya lebih banyak warna merah, maka akan menghasilkan warna magenta. Pendekatan terhadap warna magenta dapat diperoleh dari sistem RGB dengan cara mencampurkan warna merah dan biru secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Namun, pendapat lain mengatakan bahwa warna magenta juga dapat diperoleh dengan mencampurkan warna ungu dan warna merah.
(DLA)