Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Hukum Bacaan Tanda Waqaf yang Benar dalam Islam
15 Oktober 2023 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umat muslim perlu mengetahui hukum bacaan tanda waqaf yang benar dalam Islam. Dikutip dari buku PAI dan Budi Pekerti, Hasan dkk (2017: 14), tanda baca waqaf menurut bahasa artinya berhenti atau menahan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid, waqaf adalah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas. Waqaf mеnurut bahasa Arab artinya adalah berhenti atau menahan.
Hukum Bacaan Tanda Waqaf
Dilihat dari istilah (ilmu tajwid), arti waqaf adalah berhenti sejenak ketika membaca ѕuаtu lafadz уаng terdapat tanda waqafnya. Gunа untuk mengambil napas agar dapat melanjutkan kembali bacaan ayat selanjutnya.
Ada banyak hukum bacaan dalam Islam. Berikut ini penjelasan mengenai hukum bacaan tanda waqaf yang benar dalam Islam yang wajib diketahui umat Muslim.
1. Waqaf Lazim (م) atau Tanda Waqaf mim
Hukum bacaan waqaf lazim (م) ini harus berhenti. Waqaf lazim juga disebut waqaf tamm (waqaf yang sempurna), karena tanda waqaf lazim ini menandakan sempurna atau tidaknya suatu kalimat. Kalimat sebelumnya tidak harus ada hubungannya dengan kalimat setelahnya.
ADVERTISEMENT
2. Waqaf Laa Washal (لا)
Hukum bacaan waqaf laa washal (لا) ini tidak boleh berhenti. Jika terdapat tanda waqaf (لا) pada tengah ayat, maka tidak diperbolehkan untuk berhenti. Tetapi jika tanda waqaf (لا) berada di akhir ayat, maka diperbolehkan berhenti.
3. Waqaf Waslu Ula (صلى)
Waqaf waslu ula (صلى) hukum membacanya diutamakan untuk melanjutkan. Jika menjumpai tanda waqaf waslu ula, diperbolehkan untuk berhenti atau melanjutkan. Tetapi lebih diutamakan lagi untuk melanjutkan.
4. Waqaf Mu’anaqah/Muraqabah (. ۛ. . ۛ.)
Hukum bacaan waqaf mu'anaqah dengan tanda titik tiga (.’. …. .’.) berhenti di salah satu tanda waqaf tersebut. Waqaf ini akan selalu muncul sebanyak dua kali, dan harus berhenti disalah satu tanda waqah tersebut.
5. Tanda Waqaf Jaiz (ج)
Hukum bacaan waqaf (ج) diperbolehkan untuk berhenti. Namun, boleh juga melanjutkan bacaan.
ADVERTISEMENT
6. Waqaf Waqfu Aula (قل)
Hukum bacaan waqaf Waqfu Aula (قل) berarti “diutamakan berhenti”. Apabila pada ayat Al Qur’an terdapat tanda waqaf (قل), lebih baik diutamakan untuk berhenti pada kata yang terdapat tanda tersebut.
7. Waqaf Saktah (ساكته)
Hukum bacaan waqaf saktah (س) yakni berhenti sejenak tanpa bernafas. Apabila terdapat tanda waqaf (س), maka yang harus di lakukan, yaitu berhenti sejenak sehingga memutus bacaan tetapi tidak diperbolehkan bernafas.
8. Waqaf Mutlaq (ط)
Hukum bacaan waqaf mutlaq (ط) ini harus berhenti. Apabila menemukan tanda waqaf (ط) pada bacaan, maka harus berhenti.
9. Waqaf Murakhas (ص)
Hukum bacaan waqaf (ص) berarti “tidak berhenti”. Selama tidak menemukan alasan untuk berhenti atau kehabisan napas karena panjangnya suatu ayat, maka harus meneruskan bacaan.
10. Waqaf Qila Waqaf (ق)
Hukum bacaan waqaf qila waqaf (ق) diutamakan untuk melanjutkan. Apabila pada ayat Al-Quran terdapat tanda waqaf (ق) ini, lebih baik diutamakan untuk melanjutkan bacaan.
ADVERTISEMENT
11. Waqaf Mujawwaz (ز)
Hukum bacaan waqaf (ز) berarti “diutamakan untuk melanjutkan”. Untuk tanda waqaf mujawaz (ز) ini, maka dianjurkan untuk melanjutkan membaca.
12. Wakaf Kadzalik (ﻙ)
Tanda waqaf (ﻙ) berarti “sama dengan waqaf sebelumnya”. Jadi apabila menemukan tanda waqaf (ﻙ) ini, maka harus menyamakan dengan tanda waqaf sebelumnya.
13. Waqaf Mustahab (قف)
Tanda waqaf (قف) berarti “diutamakan berhenti”. Apabila tedapat tanda waqaf (قف) ini dianjurkan lebih baik untuk berhenti daripada melanjutkan.
Itulah penjelasan mengenai hukum bacaan tanda waqaf yang benar dalam Islam yang wajib diketahui umat Muslim. Semoga penjelasan tersebut membantu! (Gin)