Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hukum Berkata Kasar saat Puasa Ramadan beserta Dalilnya
14 Maret 2024 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan menghindari perbuatan yang dapat mengurangi keberkahan, bahkan membatalkan puasa. Oleh karena itu, penting sekali mengetahui hukum berkata kasar saat berpuasa.
Hukum Berkata Kasar saat Puasa Ramadan
Tidak sedikit orang yang terbiasa berkata kasar, bahkan terus dilakukan saat menjalankan ibadah puasa. Adapun hukum berkata kasar saat puasa bisa mengacu pada hadis Rasulullah.
Agar bisa mengetahui jawaban dari hukum berkata kasar saat berpuasa, maka telisik lebih dahulu faktor-faktor penyebab batalnya puasa.
Mengutip buku Modul dari Muallaf Menuju Muslim Kaffah oleh Azhari Akmal Tarigan, dkk (2022), faktor-faktor tersebut antara lain makan, minum, jima’, haid, nifas, hilang akal, keluar air mani yang disengaja, dan memasukkan sesuatu ke dalam lubang tubuh.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Anas Radhiyallahu anhu, Rasulullah Saw. bersabda: "Terdapat lima macam perihal yang membatalkan puasa serta membatalkan wudhu. Kelima hal tersebut ialah: dusta, ghibah, namimah (mengadu domba), menonton wanita yang bukan mahramnya dengan syahwat, dan sumpah palsu (bohong)." (HR. Al Azdi dan Ad Dailami)
Pentingnya Menjaga Lisan saat Berpuasa
Pada dasarnya, setiap muslim dilarang berkata kasar atau kotor. Hal ini juga berlaku saat sedang menjalankan ibadah puasa. Rasulullah Saw. bersabda:
مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيْءَ
Artinya: "Sesungguhnya tidak ada satu hal apapun yang paling berat dalam timbangan kebaikan seorang mu'min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (sebenarnya) Allah benci dengan orang-orang yang lisannya kotor serta kasar." (HR. at Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Dengan tidak berkata kasar, artinya seorang muslim telah berusaha menjaga amalan puasanya. Sebab, sejatinya puasa dilakukan untuk menahan hawa nafsu agar lebih terkendali.
Begitu pula jika mendapatkan caci maki dari orang lain, maka sebaiknya tidak membalas dengan ucapan yang sama. Maksudnya, tidak perlu membalas keburukan dengan keburukan.
Hukum berkata kasar saat puasa Ramadan yang dijelaskan di atas bisa dijadikan nasihat untuk diri sendiri. Dengan begitu, ibadah puasa yang dijalankan bisa lebih berkah. (DLA)