Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Hukum Masturbasi saat Puasa di Bulan Ramadhan
2 April 2022 21:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebentar lagi kita akan memasuki tanggal 1 Ramadhan . Mulai tanggal 1 Ramadhan hingga berakhirnya bulan Ramadhan, kita diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh, kecuali bila kita mendapat halangan yang diperbolehkan oleh syariat agama. Umat Muslim pun mulai bertanya-tanya apakah suatu hal bisa membatalkan puasa, seperti masturbasi. Jika kamu juga bertanya hal yang sama, simak hukum masturbasi saat puasa di bulan Ramadhan dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT
Hukum Masturbasi saat Puasa
Sebelum ke hukum masturbasi saat puasa, kita pelajari dahulu apa itu puasa. Dilansir dari buku Puasa karya Astrid Herera (2016:3), puasa itu tidak hanya sekedar tidak makan dan minum, tetapi juga menahan hawa nafsu seperti, rasa lapar, haus, ingin marah, dan masih banyak lagi.
Hawa nafsu seperti syahwat pun harus kita jaga di bulan Ramadhan ini, oleh karena itu hendaknya kita tidak bermasturbasi saat berpuasa. Apa hukumnya jika kita bermasturbasi secara sengaja saat puasa?
Hukumnya adalah dapat membatalkan puasa tersebut karena kedudukan masturbasi adalah sama dengan berhubungan badan. Hal ini seperti yang dinyatakan dalam kitab Al-Majmu yang berbunyi:
وان استمنى فانزل بطل صومه لانه انزال عن مباشرة فهو كالانزال عن القبلة ولان الاستمناء كالمباشرة فيما دون الفرج من الاجنبية في الاثم والتعزير فكذلك في الافطار
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut memiliki arti:
“Jika seseorang beronani lalu keluar mani atau sperma (ejakulasi) maka puasanya batal karena ejakulasi sebab kontak fisik (mubasyarah) laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama dengan ejakulasi sebab ciuman. Onani memiliki konsekuensi yang sama dengan kontak fisik pada selain kemaluan antara laki-laki dan perempuan, yaitu soal dosa dan sanksi takzir. Demikian juga soal pembatalan puasa.” (Lihat Imam An-Nawawi, 2010 M: VI/284)
Selain itu, bagi yang membatalkan puasanya dengan masturbasi, diwajibkan meng-qadha atau mengganti puasa sejumlah puasa yang ditinggalkan di bulan lain selain Ramadhan.
Demikian penjelasan mengenai hukum masturbasi saat puasa di bulan Ramadhan. Semoga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua agar kita bisa menahan hawa nafsu di bulan yang penuh berkah ini. (LOV)
ADVERTISEMENT