Hukum Menelan Air Liur Saat Puasa, Batal atau Tidak?

Mengetahui hukum menelan air liur saat puasa. Foto: Https://pixabay.com/

Hukum menelan air liur saat puasa mungkin bukan lagi menjadi perkara baru, dan sudah banyak diketahui pada hari-hari yang menjelang Ramadhan berakhir seperti saat ini.

Namun, bagi yang masih penasaran dan belum mengetahui apakah hukum menelan air liur saat puasa, silakan simak penjelasannya di sini.

Hukum Menelan Air Liur Saat Puasa, Batal atau Tidak?

Puasa berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa, serta mampu mengendalikan diri dan menjaga puasanya dari matahari terbit sampai terbenamnya matahari. (Pendidikan Agama Islam, Mohammad Daud Ali, SH: 1998).

Di antara hal-hal yang membatalkan puasa, salah satunya adalah makan dan minum dengan sengaja, atau dengan kata lain, memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh secara sengaja.

Apakah salah satu hal yang membatalkan puasa tersebut adalah menelan air liur? Bagaimanakah hukum menelan air liur saat puasa dalam Islam?

Imam Nawawi yang merupakan seorang ulama besar mazhab Syafi'i menjelaskan bahwa;

Mulut memproduksi air liur secara alami, hal tersebut bukanlah halangan dalam berpuasa, dan Islam bukanlah agama yang membuat umatnya merasa sulit atau dipersulit. Hal ini dengan jelas tertuang dalam Al-Quran,

Sehingga berdasarkan hadist dan Al-Quran di atas, hukum menelan air liur saat puasa Ramadhan adalah tidak membatalkan puasa.

Meski demikian, air liur yang tidak membatalkan puasa adalah air liur sendiri, yang tidak bercampur dengan air liur orang lain (karena berciuman), dan juga bukan merupakan air liur yang sudah bercampur dengan zat lain, misalnya pemanis, dan juga air.

Semoga ulasan mengenai hukum menelan air liur di atas bisa dipahami, ya! (Adelliarosa)