Konten dari Pengguna

Hukum Sudah Niat Puasa Tapi Tidak Jadi Puasa yang Wajib Diketahui

Berita Terkini
Penulis kumparan
11 Maret 2024 21:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hukum Sudah Niat Puasa Tapi Tidak Jadi Puasa. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Rachid Oucharia
zoom-in-whitePerbesar
Hukum Sudah Niat Puasa Tapi Tidak Jadi Puasa. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Rachid Oucharia
ADVERTISEMENT
Puasa Ramadan merupakan ibadah yang hanya dilakukan oleh umat Islam selama satu bulan setiap tahun. Salah satu syarat sah puasa adalah niat. Namun, tak sedikit orang sudah niat puasa tapi tidak jadi puasa.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang menjadi perdebatan di kalangan umat muslim. Maka dari itu, jawaban dari hal tersebut perlu dipahami dengan benar agar tidak menimbulkan keraguan saat menjalani bulan Ramadan.

Hukum Sudah Niat Puasa Tapi Tidak Jadi Puasa

Hukum Sudah Niat Puasa Tapi Tidak Jadi Puasa. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Sangga Rima Roman Selia
Dikutip dari buku Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab karya Thariq Muhammad Suwaidan, (2013) puasa adalah salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam.
Namun, terkadang ada hal-hal yang membuat tidak bisa melanjutkan puasa yang sudah diniatkan. Misalnya, sakit, haid, atau halangan lainnya. Lalu, bagaimana hukumnya jika sudah niat puasa tapi tidak jadi puasa?
Menurut sebagian besar ulama maka hukumnya adalah wajib untuk mengganti puasa tersebut di hari lainnya. Hal tersebut didasarkan pada firman Allah Swt. di dalam surat Al Baqarah ayat 185.
ADVERTISEMENT
"... Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. ..." (QS. Al-Baqarah: 185)
Untuk waktu mengganti puasa yang ditinggalkan sebenarnya sudah bisa dilakukan sejak awal bulan Syawal. Akan tetapi jika belum bisa melakukannya maka bisa dilakukan di bulan lainnya asalkan tidak sampai bulan Ramadan tahun berikutnya.
Hal tersebut didasarkan pada hadis yang menjelaskan di mana Aisyah RA pernah menunda qada puasa Ramadan hingga bulan Syakban.
"Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar hutang puasa tersebut kecuali pada bulan Syakban." (HR. Bukhari no. 1950 dan Muslim no. 1146).
ADVERTISEMENT
Untuk pelaksanaan puasa pengganti sendiri tidak jauh berbeda pada puasa umumnya, yang membedakan hanya pada niatnya. Di mana niat puasa ini bertujuan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang sudah niat puasa tapi tidak jadi puasa pada bulan Ramadan, maka wajib menggantinya di hari lain. Hal ini tidak berlaku untuk puasa yang sifatnya adalah puasa sunnah. (WWN)