Inspirasi Teks Khutbah Jumat Maulid Nabi

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
3 Oktober 2022 19:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Inspirasi Teks Khutbah Jumat Maulid Nabi (Foto: Misbahul Aulia | Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Inspirasi Teks Khutbah Jumat Maulid Nabi (Foto: Misbahul Aulia | Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Maulid Nabi jatuh pada tanggal 8 Oktober 2022 atau tiap tanggal 12 Rabiul Awal. Tradisi untuk merayakan Maulid Nabi ini sudah berlangsung lama sekali, yaitu sejak abad ke-7. Di Indonesia sendiri Maulid Nabi juga dirayakan dan biasanya kisah-kisah tentang Rasulullah akan diceritakan untuk diambil hikmahnya. Saat khutbah Jumat juga akan sering menceritakan kisah-kisah Nabi. Berikut ini teks khutbah Jumat Maulid Nabi yang bisa kalian jadikan inspirasi.
ADVERTISEMENT

Teks Khutbah Jumat Maulid Nabi

Ilustrasi Teks Khutbah Jumat Maulid Nabi (Foto: David Rodrigo | Unsplash.com)
Dikutip dari Wewangian Semerbak Dalam Menjelaskan Tentang Peringatan Maulid oleh Kholilurrohman (2018), para ulama menggolongkan peringatan Maulid sebagai bagian dari bid’ah hasanah. Artinya adalah perayaan Maulid Nabi ini merupakan perkara baru yang sejalan dengan ajaran Al-Quran dan hadits-hadits.
Berikut ini contoh teks khutbah shalat Jumat Maulid Nabi yang dikutip dari islam.nu.or.id:
Dalam kehidupan dunia, rahmat Allah terbagi menjadi dua: rahmat umum dan rahmat khusus. Rahmat yang sifatnya umum diberikan oleh Allah di dunia ini tidak hanya kepada orang-orang yang mukmin, namun juga diberikan kepada siapa pun. Semua manusia, mukmin atau pun kafir, orang yang taat maupun pelaku maksiat, di dunia semuanya mendapatkan rahmat Allah yang umum. Di antara rahmat yang sifatnya umum itu adalah kesehatan, kekayaan, nikmat bernapas dan menghirup udara segar serta nikmat-nikmat duniawi lainnya. Hal-hal itu adalah rahmat Allah yang diberikan secara umum kepada semua orang tanpa memandang agama dan keyakinannya, tanpa memandang akhlak dan perilakunya.
ADVERTISEMENT
Adapun rahmat yang khusus, yaitu rahmat yang disertai dengan kemuliaan derajat dan keagungan, tidaklah Allah anugerahkan di dunia ini kecuali kepada orang-orang yang beriman, bersabar dan ridha terhadap segala apa yang Allah takdirkan kepada mereka. Jadi syarat pertama dan paling utama untuk mendapatkan rahmat khusus itu adalah iman, yaitu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Beriman kepada Allah artinya meyakini dengan pasti dan sepenuh hati bahwa Allah ada tapi tidak serupa dengan segala yang ada, serta tidak menentang Allah dalam segala apa yang Ia tentukan bagi para hamba, baik ketentuan itu manis ataupun pahit, baik maupun buruk, menyenangkan ataupun menyusahkan, membahagiakan ataupun menyengsarakan. Sedangkan beriman kepada Rasul artinya percaya dengan pasti dan sepenuh hati tentang segala apa yang beliau beritakan, baik berkaitan dengan hukum di dunia atau pun berkaitan dengan apa yang akan terjadi di alam barzakh dan akhirat kelak.
ADVERTISEMENT
Kaum Muslimin rahimakumullah, “Wa Inna ilaihi raji’un” artinya kita semua pada akhirnya akan memperoleh balasan dari Allah ta’ala. Balasan yang diperoleh tentu sesuai dengan kadar iman dan amal shalih masing-masing. Orang yang imannya sempurna, begitu keluar dari dunia dan memasuki alam barzakh, maka tidak ada sedikit pun yang membuatnya susah dan sengsara. Setiap saat, setiap detik ia akan merasakan kenikmatan dan kebahagiaan. Keadaannya bagaikan orang yang pada awalnya hidup susah dan merasakan pengapnya penjara yang sempit lalu keluar dari penjara dan menghirup udara bebas dan merasakan kelapangan hidup. Atau ibarat orang yang awalnya kelaparan di musim paceklik lalu hidup sejahtera dan sentosa. Begitulah alam barzakh bagi seorang mukmin. Lebih-lebih seorang mukmin yang imannya sempurna.
ADVERTISEMENT
Demikian teks khutbah Jumat Maulid Nabi yang bisa kalian jadikan inspirasi. (KRIS)