Konten dari Pengguna

Isi Ayat Alkitab Yesaya 43: 11 dalam Perjanjian Lama

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 November 2021 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Yesaya 43: 11. (Foto: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Yesaya 43: 11. (Foto: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Risalah Agama Cinta: Menebar Perdamaian, Meraih Kebahagiaan yang ditulis oleh Ibn Ghifarie (2015: 186), umat Kristen selalu diingatkan akan sosok Yesus Kristus yang menjadi juru selamat manusia dari segala dosa yang telah diperbuat manusia.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, keselamatan hanya berada pada Tuhan saja dan tidak ada juruselamat lain selain daripadaNya. Hal tersebut pun tertuang pada ayat Alkitab Kisah Para Rasul 4:12, “Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga, selain di dalam dia sebab di bawah kolong langit ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya tidak bisa diselamatkan” dan Yesaya 43: 11, “Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juru selamat, selain dari padaku”.
Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai penjelasan ayat Alkitab Yesaya 43:11 dalam Perjanjian Lama.

Penjelasan Ayat Alkitab Yesaya 43:11

Ilustrasi Yesaya 43: 11. (Foto: https://pixabay.com/id/)
Umat Kristen percaya dan meyakini bahwa cinta kasih, damai, keselamatan, dan kebangkitan bersemayam dalam diri Yesus. Dikutip dari buku Isu-isu Global Menentang Kepemimpinan Kristiani: Penilaian atas Masalah Sosial dan Moral Kontemporer yang ditulis oleh John Stott (1996: 17–20), terdapat beberapa aturan ketaatan hidup keimanan Kristen, yaitu:
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dirangkum menjadi suatu aturan karena kehadiran sang juru selamat sangat dinantikan dan hanya melalui Dia saja kita beroleh keselamatan.
Dari segi kebahasaan, isi dari ayat Alkitab Yesaya 43:13 yang menyatakan Aku sebagai Tuhan dan juru selamat mungkin dapat ditafsirkan bagi beberapa orang sebagai wujud rasa superior, bahkan mungkin arogan.
Namun apabila kita membandingkan kontek dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Yesus tidak dalam kapasitas arogan atau menunjukan superiortasnya. Melalui Yesaya 4:13, Yesus menyatakan hal tersebut dalam pengertian untuk menunjukkan kasihNya yang menyelamatkan umat manusia. Semoga kasih Yesus selalu menyertaimu. Amin! (CHL)
ADVERTISEMENT