Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Isi Cerita Malin Kundang beserta Pesan Moral yang Terkandung di Dalamnya
13 Januari 2023 17:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cerita Malin Kundang menjadi salah satu legenda yang populer di kalangan masyarakat luas. Seperti legenda lainnya, Malin Kundang mengandung pesan moral yang bermanfaat sebagai pengingat bagi pembacanya. Untuk mengetahui apa isi cerita Malin Kundang dan pesan moralnya, mari kita simak ulasan berikut ini.
ADVERTISEMENT
Isi Cerita Malin Kundang Lengkap dengan Pesan Moralnya
Cerita rakyat merupakan sebuah cerita yang tersebar dan cukup dikenal bagi masyarakat di suatu daerah yang menjadi latar peristiwa dalam kisah tersebut. Biasanya cerita rakyat disebarkan dari mulut ke mulut antar masyarakat. Cerita rakyat rupanya terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah legenda.
Apa itu legenda?
Penjelasan lengkap mengenai apa itu legenda dipaparkan dalam buku berjudul Penokohan Dalam Cerita Rakyat (Perspektif Linguistik Sistemik Fungsional) yang disusun oleh Syarifa Rafiqa (2021: 6) yang memaparkan legenda adalah cerita atau prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Masih dalam buku yang sama, dijelaskan pula bahwa legenda biasanya menceritakan sejarah suatu tempat atau kejadian zaman dulu, seperti tentang seorang tokoh yang disegani, tempat keramat, dan sebagainya. Salah satu legenda yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia adalah Cerita Malin Kundang.
ADVERTISEMENT
Malin Kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda ini menceritakan tentang asal usul sebuah batu karang yang berbentuk seperti seseorang yang bersujud yang terletak di pantai Air Manis (Aia Manih), yang berlokasi di selatan kota Padang, Sumatra Barat.
Dalam legenda ini, dikisahkan seorang pemuda bernama Malin Kundang yang memutuskan untuk merantau ke pulau seberang. Karena kegigihannya dalam berusaha, Malin Kundang berhasil menjadi seorang saudagar yang kaya raya hingga suatu hari Malin Kundang menikah dengan seorang gadis yang cantik dan kaya raya.
Setelah bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang dan istrinya melakukan pelayaran dan berlabuh di tanah kelahirannya. Saat berlabuh, Malin Kundang dan istrinya turun dari kapal dan masyarakat berkumpul mengerumuni Malin Kundang dan anak buahnya yang sedang berlabuh tersebut. Di antara masyarakat yang ada, terdapat ibu Malin Kundang yang menanti-nanti kepulangan anak tersayangnya.
Namun, saat ibu Malin Kundang menghampiri Malin Kundang dan mengaku sebagai ibunya. Malin Kundang tidak mau mengakui ibunya tersebut karena dia malu penampilan ibunya yang lusuh dan kotor. Malin Kundang pun marah dan mengacuhkan ibunya. Akibat perlakuan Malin Kundang tersebut, ibu Malin Kundang merasa marah dan menyumpah anaknya menjadi batu sehingga Malin Kundang benar-benar berubah menjadi batu.
ADVERTISEMENT
Legenda Malin Kundang mengandung pesan moral yang dapat dijadikan sebagai pengingat bagi kita untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua yang telah merawat dan membesarkan kita sepenuh hati. Cerita ini juga mengingatkan kita untuk tidak menjadi seorang anak durhaka.
Demikian isi cerita Malin Kundang yang disajikan lengkap dengan pesan moral yang dapat Anda ceritakan bagi anak-anak. Semoga bermanfaat dan dapat mengambil hikmah dari cerita rakyat ini. (DAP)