Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jenis-jenis Kritik di Dalam Sejarah untuk Penelitian
26 Oktober 2022 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kritik di dalam sejarah terbagi dua, yaitu kritik internal dan eksternal. Proses kritik dan verifikasi sejarah berkaitan erat dengan posisi dan tujuan seorang peneliti atau sejarawan. Pasalnya, posisi dan tujuan sangat berpengaruh terhadap cara menyikapi sumber primer. Jika posisi Anda sebagai sejarawan, maka proses kritik perlu diterapkan secara selektif. Namun, jika Anda tidak dalam posisi sebagai sejarawan dari lingkup akademik atau profesional, maka proses kritik terhadap temuan sejarah dapat menjadi bahan deskripsi yang menarik. Umumnya, mereka yang ingin mengutarakan kritik sejarah namun bukan berasal dari kalangan sejarawan adalah mereka yang berupaya menyusun karya jurnalisme sejarah atau infografis sejarah. Lalu, apa saja jenis-jenis kritik dalam sejarah? Simak ulasannya di artikel ini.
ADVERTISEMENT
Apa itu Kritik Sumber Sejarah?
Tahapan ini perlu dilakukan untuk meminimalisir kesalahpahaman karena penelitian sejarah memerlukan sumber dokumen yang valid. Oleh karena itu, kritik sumber sejarah bertujuan untuk memperoleh kredibilitas dari dokumen tersebut.
Jenis-jenis Kritik Sumber Sejarah
Jenis kritik sumber sejarah terbagi menjadi dua, yakni kritik internal dan eksternal.
1. Kritik internal
Mengutip buku Filsafat Sejarah: Profetik, Spekulatif, dan Kritis oleh Thohir & Sahidin (2019), kritik internal merupakan proses pengujian kredibilitas terhadap sumber sejarah . Kritik ini termasuk penilaian terhadap keakuratan sumber sejarah agar diketahui kevalidannya.
Kritik internal bertujuan untuk menyelidiki isi dari dokumen bersejarah. Contohnya seperti memeriksa apakah pernyataan yang tercantum di dalam dokumen bersifat historis atau tidak dan apakah isinya sesuai dengan realita sejarah atau tidak.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, kritik internal mencakup isi, penggunaan bahasa, tata bahasa, gaya penulisan, situasi penulisan dokumen, ide tulisan, dan lain-lain.
2. Kritik eksternal
Kritik internal merupakan nenis kritik sumber sejarah yang berhubungan dengan keaslian bahan yang dipakai dalam sumber sejarah. Contohnya seperti dokumen, prasasti, atau naskah.
Dalam penerapannya, kritik eksternal dilakukan secara kritis, sehingga keaslian data sejarah dapat terverifikasi.
Kritik eksternal mencakup kondisi "luar" sumber dokumen sejarah, seperti bahan pembuatan arsip, proses mengidentifikasi tulisan tangan, dan lain-lain.
Selain melakukan kritik sejarah, sejarawan bisa melakukan pengolahan data pada dokumen sejarah. Adapun pengolahan data dalam metode sejarah disebut dengan historiografi. (DLA)