news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jodoh Tak ke Mana, Makna Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
1 Februari 2021 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nabi Yusuf dan Zulaikha, Sumber: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nabi Yusuf dan Zulaikha, Sumber: Kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa kisah nabi memang sangat menyentuh. Salah satunya yaitu kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha. Kisah ini mempunyai pengaruh positif luar biasa untuk para pembacanya.
ADVERTISEMENT
Banyak pelajaran yang bisa kamu ambil dari kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha. Salah satunya yaitu meyakini diri sendiri, bahwa jodoh tidak akan pernah tertukar. Bagaimana jalan cerita kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha? Berikut cerita lengkapnya.

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha: Bertemu di Waktu yang Tepat

Melalui kisah ini, kita mendapatkan pelajaran bahwasannya Allah sudah menyiapkan jodoh terbaik untuk hambanya. Jangan risau dan gelisah, karena jodoh yang tepat akan datang di waktu yang tepat pula.
Mengutip Islami.co dari karya Imam Al-Qurthubi yaitu al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an, berikut kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha.
Semasa belum menjadi Nabi, Yusuf menjadi budak dari seorang bangsawan bernama Qithfir, yang kemudian mengangkatnya menjadi anak. Sang majikan mempunyai istri bernama Zulaikha yang saat pertama kali melihat Yusuf, terpesona dengan ketampanan dan kehalusan budi pekerti budak belian suaminya.
ADVERTISEMENT
Zulaikha gencar merayu Yusuf, yang lama kelamaan pun terpedaya dengan pesona istri majikannya. Dalam masa itu, Yusuf nyaris melakukan hal yang terlarang dengan Zulaikha, namun tiba-tiba bayangannya ayahnya, Ya'qub melintas.
Sambil menggigit jarinya, Ya'qub berkata; “Wahai Yusuf, janganlah kamu melakukannya (berbuat mesum dengannya), karena perumpamaanmu selama kamu tidak melakukannya adalah seperti burung di langit yang tidak memiliki kekuatan, dan perumpamaanmu jika kamu melakukannya adalah seperti ia mati dan jatuh ke bumi karena tidak mampu mempertahankan dirinya. Perumpamaanmu jika tidak melakukannya adalah seperti sapi yang tidak jinak, yang tidak bisa dipekerjakan. Perumpamaanmu jika melakukannya adalah seperti sapi yang mati, maka semut masuk pada ujung dua tanduknya, dan ia tidak bisa membela dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu membawa fitnah dan menjadikan Yusuf di penjara. Tak berapa lama, suami Zulaikha meninggal, dan dirinya menjadi miskin. Meratapi nasib malangnya, Zulaikha pun kehilangan penghilatannya.
Setelah Yusuf As bebas dari penjara dan menjadi pejabat dengan jabatan yang mulia, Yusuf suka berkeliling negeri yang dipimpinnya dengan mengendarai kuda yang diiringi para punggawa kerajaan dengan jumlah kurang lebih 1000 orang, dalam seminggu sekali.
Waktu pun berlalu dan saat Yusuf berada dalam arak-arakan kudanya, Zulaikha datang dan berkata; “Maha Suci Allah SWT yang mengubah seorang raja menjadi budak karena dosa yang dilakukannya, dan mengubah seorang budak menjadi raja karena ketaatannya.”
Yusuf berkata; ”Siapa itu?.”
Orang-orang membawa Zulaikha ke hadapannya. Dan Zulaikha berkata; ” Aku pernah mengurusmu dengan sepenuh hati, menyisir rambutmu dengan tanganku, dan membesarkanmu di rumahku. Aku telah memuliakanmu. Akan tetapi, kebodohanku telah mengubah semuanya, sehingga aku hancur. Hartaku habis, kemuliaanku hancur, kehinaan menguasaiku dan pengelihatanku hilang. Setelah aku jatuh dari kedudukanku, kini aku menjadi orang yang dikasihani. Aku meminta-minta belas kasihan orang-orang. Ada yang kasihan melihatku, dan ada yang tidak. Inilah balasan bagi orang-orang yang membuat kerusakan.”
ADVERTISEMENT
Mendengar itu, Yusuf menangis dan sedih. Kemudian Yusuf berkata kepada Zulaikha, “Apakah masih ada yang tersisa dari rasa sukamu kepadaku sedikit?” Zulaikha berkata; “Demi Allah SWT, sekali memandang wajahmu lebih aku sukai daripada dunia dengan segala nikmatnya. Ulurkanlah kepadaku kepala cemetimu.” Yusuf kemudian mengulurkan cemetinya. Dan Zulaikha meraihnya serta menaruh di dadanya. Yusuf AS merasakan ujung cemeti yang dipegangnya bergetar karena gejolak hati Zulaikha.”
Yusuf AS lalu menangis dan berlalu pulang ke rumahnya. Kemudian Yusuf AS mengutus seorang utusan menemui Zulaikha untuk menyampaikan; “Jika kamu mau, kami akan menikahkanmu dan membuatmu menjadi kaya.” Seketika itu Zulaikha berkata kepada utusan tersebut, “Aku berlindung kepada Allah SWT dari ejekan raja kepadaku. Aku sudah tua, hartaku habis dan kemuliaanku sudah sirna. Apakah dia berkeinginan kepadaku sedangkan aku sudah tua.” Mendengar hal tersebut, sang utusan itu kemudian kembali dan mengabarkan apa yang dikatakan Zulaikha.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya orang-orang suruhan Yusuf membawa Zulaikha dan memandikannya lalu membawanya kepada Yusuf. Saat itu, Yusuf As bangkit mendirikan shalat dan duduk berdoa kepada Allah SWT, dan Zulaikha duduk di belakang Yusuf As berdoa meminta agar kemudaannya, kecantikannya dan pengelihatannya dikembalikan seperti muda.”
Allah SWT kemudian mengabulkannya, Zulaikha kembali muda, cantik, dapat melihat dan kembali dengan penuh pesona sebagaimana dahulu dia pada waktu merayu Yusuf.
Demikianlah Allah SWT memuliakan Yusuf karena telah menjaga apa yang diharamkan Allah SWT. Pada akhirnya Yusuf dan Zulaikha menikah. Begitulah cinta karena sebuah nafsu, sebagaimana kupu-kupu. Semakin dikejar akan semakin menjauh.
Semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
(Linda Fahira Putri)