Jumlah Kalori Bakwan Sayur dan Bahayanya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
23 Maret 2024 17:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk kalori bakwan sayur. Sumber: pexels.com/Chan Walrus
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk kalori bakwan sayur. Sumber: pexels.com/Chan Walrus
ADVERTISEMENT
Jumlah kalori bakwan sayur adalah informasi yang penting untuk diketahui. Bakwan sayur adalah jenis gorengan yang banyak dijadikan menu buka puasa. Meskipun rasanya lezat dan teksturnya renyah, kalori makanan ini tetap perlu diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, konsumsinya juga perlu dikontrol. Bakwan sayur juga termasuk dalam gorengan yang jika dikonsumsi secara berlebihan maka akan berbahaya bagi kesehatan.

Kalori Bakwan Sayur

Ilustrasi untuk kalori bakwan sayur. Sumber: pexels.com/FOX
Bakwan sayur adalah salah satu jenis gorengan yang disukai banyak orang dan cara membuatnya juga mudah. Pada saat bulan Ramadan, gorengan ini banyak dijadikan pilihan sebagai menu berbuka puasa.
Menurut buku Makanan Indonesia Seri 3 oleh Murdijati Gardjito, Eni Harmayani, dan Umar Santoso (2019: 93), bakwan sayur terbuat dari adonan tepung terigu yang dicampur dengan aneka sayuran seperti wortel, taoge, dan irisan kol. Adonan tersebut lalu digoreng dalam minyak goreng hingga matang.
Meskipun mengandung banyak sayur-sayuran, bakwan sayur tetaplah makanan yang berkalori. Kalori bakwan sayur dalam satu potong adalah 137 kalori. Selain itu, dalam bakwan sayur juga terdapat lemak sebesar 11,59 gram, 6,74 karbohidrat, dan 1,99 protein.
ADVERTISEMENT

Bahaya Konsumsi Bakwan Sayur Berlebihan

Ilustrasi untuk kalori bakwan sayur. Sumber: pexels.com/Martin Lopez
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bakwan sayur termasuk dalam jenis gorengan. Konsumsi gorengan yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.
Menurut situs resmi yankes.kemkes.go.id, berikut ini bahaya makan gorengan yang perlu diperhatikan:

1. Meningkatkan Risiko Kelebihan Berat Badan

Makanan yang digoreng akan menyerap minyak sehingga kalorinya menjadi lebih tinggi. Semakin tinggi kalori yang dikonsumsi, maka risiko kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas akan semakin tinggi.

2. Memicu Risiko Penyakit Kardiovaskular

Gorengan dapat meningkatkan risiko obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung. Minyak goreng juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang dapat mendorong peningkatan kadar kolesterol darah.
Peningkatan kolesterol dapat menjadi faktor penyebab berbagai penyakit kardiovaskular, di antaranya adalah penyakit jantung koroner, stroke, dan serangan jantung.
ADVERTISEMENT

3. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Gorengan adalah makanan yang terbuat dari adonan tepung sehingga mengandung kalori lebih tinggi serta mengandung lebih banyak karbohidrat sederhana dan lemak yang tidak sehat. Lemak yang terlalu banyak dalam makanan tidak hanya menyebabkan berat badan yang bertambah tetapi juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

4. Memperbesar Risiko Kanker

Risiko penyakit kanker dapat terjadi karena zat akrilamida yang dapat terbentuk jika proses memasak atau menggoreng makanan dilakukan dalam suhu tinggi. Makanan bertepung seperti gorengan diketahui akan mengandung zat akrilamida yang tinggi jika terpapar suhu tinggi.
Lemak trans pada makanan yang digoreng diketahui dapat menambah jumlah senyawa yang mengakibatkan peradangan pada tubuh. Untuk itu, konsumsi bakwan sayur dan gorengan lainnya untuk berbuka perlu diperhatikan. Boleh mengonsumsi tapi tidak secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, cara memasak bakwan sayur juga perlu diubah. Cara menggorengnya perlu diperhatikan. Usahakan suhu menggoreng tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Setelah menggoreng juga tiriskan minyak terlebih dahulu agar bakwan tidak terlalu berminyak.
Itulah penjelasan mengenai jumlah kalori bakwan sayur. Semoga dapat memberikan informasi mengenai menu buka puasa dan cara mengonsumsinya yang aman. (IND)