Konten dari Pengguna

Kandungan Surat Al Insan Ayat 1-4 tentang Proses Kejadian Manusia

Berita Terkini
Penulis kumparan
30 Oktober 2021 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kandungan surat Al Insan ayat 1-4. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kandungan surat Al Insan ayat 1-4. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surat Al Insan merupakan firman Allah SWT dalam Alquran yang secara khusus membahas tentang manusia mulai dari proses penciptaannya ataupun berisi petunjuk hidup bagi manusia guna meraih kehidupan yang sempurna sebagaima yang diterangkan dalam surat Al Insan ayat 1-4. Hal tersebut disebabkan karena surat Al Insan tersebut jika diterjemahkan maka artinya ialah “Manusia”.
ADVERTISEMENT
Meski secara umum surat ke-76 dalam Alquran tersebut membahas tentang kisah penciptaan manusia dari tidak ada kemudian hidup dan kembali ke pangkuan ilahi, namun pada artikel berikut ini kita hanya akan mengulas tentang kandungan isi surat Al Insan ayat 1-4 tentang proses kejadian manusia dari awal terciptanya hingga menjalani kehidupan.

Kandungan Surat Al Insan Ayat 1-4 tentang Kehidupan Manusia

Mengutip dari Al Qur’an dan Terjemahannya, Soenarjo (1971), surat Al Insan ayat 1-4 mengemukakan tentang proses kejadian manusia dari sebelum ia belum dapat disebutkan bentuknya. Dalam ayat tersebut juga diterangkan bahwa manusia tercipta dari setetes mani yang kemudian ia dikaruniai pendengaran dan penglihatan sebab kelak Allah SWT akan mengujinya dengan perintah dan larangan.
ADVERTISEMENT
Maka setelah datangnya karunia dan ujian tersebut manusia akan terbagi menjadi dua golongan, yakni mereka yang bersyukur dan mematuhi perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya, dan mereka yang mendurhakai-Nya.
Ilustrasi kandungan surat Al Insan ayat 1-4. Sumber: Unsplash
Secara umum isi surat Al Insan ayat 1-4 dapat dimaknai sebagai pengingat bagi umat manusia bahwasanya Allah SWT telah memberikan penjelasan tentang petunjuk-petunjuknya guna menjalani kehidupan di dunia, yakni dengan memanfaatkan penglihatan dan pendengaran di jalan yang lurus agar kita senantiasa bersyukur serta senantiasa menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya agar tidak digolongkan sebagai kaum yang kafir.
Berikut adalah bacaan surat Al Insan ayat 1-4 yang dapat dimaknai umat muslim sebagai petunjuk untuk senantiasa berada di jalan yang lurus sebagaimana petunjuk atau panduan dari Allah SWT:
ADVERTISEMENT
هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا
hal atā 'alal-insāni ḥīnum minad-dahri lam yakun syai`am mażkụrā
Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
innā khalaqnal-insāna min nuṭfatin amsyājin nabtalīhi fa ja'alnāhu samī'an baṣīrā
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
اِنَّا هَدَيْنٰهُ السَّبِيْلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوْرًا
innā hadaināhus-sabīla immā syākiraw wa immā kafụrā
Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.
ADVERTISEMENT
اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ سَلٰسِلَا۟ وَاَغْلٰلًا وَّسَعِيْرًا
innā a'tadnā lil-kāfirīna salāsila wa aglālaw wa sa'īrā
Sungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.
Selain menerangkan tentang proses kejadian manusia dan kehidupannya, surat Al Insan juga berisi penjelasan bahwasanya kelak dihari kiamat nanti setiap perbuatan manusia di dunia akan dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu, firman Allah tersebut dapat menjadi pengingat agar umat manusia selalu menaati segala perintah dan menjauhi laranganya sehingga hidupnya dapat selamat di dunia dan di akhirat. (HAI)