Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Keadaan Matahari Ketika Terjadi Peristiwa Kiamat Menurut Teori Fisika
20 Oktober 2022 20:10 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 6 Maret 2023 3:21 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam agama Islam, kita mengenal hari kiamat merupakan hari di mana Allah Swt. mengumpulkan sekalian makhluk pada suatu tempat, bukan di bumi. Tempat tersebut dideskripsikan sebagai tempat yang tidak pernah menumpahkan setetes darah orang yang tidak bersalah dan tidak pernah melakukan kriminal. Adapun hari kiamat merupakan hari pengumpulan, hari penyesalan, hari kesedihan, hari peringatan, hari muwafaqah, hari persaksian, hari qishash, hari kebahagiaan, hari kegelisahan, hari ketakutan, hari keamanan, hari kenikmatan, hari azab, hari kesejahteraan, hari kelelahan, hari merasa haus, hari kepuasan, hari memakai pakaian, hari bertelanjang, hari keuntungan, hari kerugian, dan hari ketika orang-orang mukmin berbahagia dengan bantuanNya. Lalu, bagaimana keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika?
ADVERTISEMENT
Bagaimana Terjadinya Kiamat Menurut Fisika?
Dikutip dari buku Samudera Ilmu Sunnatullah Empirik yang ditulis oleh Sahri Muhammad (2014: 80), ilmu Fisika Quantum menjelaskan bahwa terjadinya kiamat di bumi sangat terkait pada keberadaan matahari. Bagaimana kondisi matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika?
Pembakaran matahari adalah berbeda dengan sistem pembakaran pada umumnya, seperti pembakaran rokok yang melepaskan abu rokok. Proses pembakaran matahari merupakan proses pembakaran “inti atom” yang tidak menimbulkan abu, namun dapat dipastikan bahwa penyusun “bahan bakar” matahari tersebut akan berkurang sampai pada suatu keadaan di mana matahari akan berhenti bercahaya mengingat reaksi inti atom juga memiliki umur untuk mengeluarkan sinarnya. Pada saatnya “umur matahari” akan berakhir, yang selanjutnya “matahari mati” dan akan berakibat pada proses “pemusnahan kehidupan di bumi”.
ADVERTISEMENT
Terjadinya kiamat memberikan bukti bahwa alam ini adalah “baru” yaitu “yang diciptakan” Allah SWT. Letak matahari ke bumi adalah 149.597.870,7 km dan sinar matahari dapat ke bumi dalam waktu 8 menit 20 detik.
Apabila suatu saat nanti matahari tidak muncul atau cahayanya redup karena tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan tidak akan turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak bergulung-gulung, air laut naik dan hancurlah bumi ini.
Demikian jawaban dari pertanyaan bagaimana keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika. Semoga bermanfaat!
(CHL)