Konten dari Pengguna

Keadaan Sosial Budaya dan Daratan di Brunei Darussalam

Berita Terkini
Penulis kumparan
10 Agustus 2023 20:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keadaan sosial budaya dan daratan di Brunei Darussalam. Foto: Unsplash/Aboodi Vesakaran
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keadaan sosial budaya dan daratan di Brunei Darussalam. Foto: Unsplash/Aboodi Vesakaran
ADVERTISEMENT
Bagaimana keadaan daratan di Brunei Darussalam? Pertanyaan ini sering kali ditanyakan, baik oleh pelajar ataupun masyarakat umum. Selain itu, banyak juga yang penasaran akan keadaan sosial budaya dari negara satu ini.
ADVERTISEMENT
Sebab, negara kecil yang berada di Pulau Kalimantan ini sangatlah kaya akan sumber daya mineral. Inilah yang membuat Brunei Darussalam disebut dengan Petro Dolar.

Keadaan Sosial Budaya Brunei Darussalam

Ilustrasi keadaan sosial budaya dan daratan di Brunei Darussalam. Foto: Unsplash/Sangga Rima Roman Selia
Dikutip dari buku Brunei Darussalam, Marfauzi (2021), Brunei Darussalam adalah negara dengan luas 5.765 km2. Kekayaan alam negara ini ditunjang oleh hasil bumi dan gas alam yang besar.
Brunei Darussalam berasal dari kata brunei yang artinya baru. Hal ini diperoleh dari catatan lisan dari Syair Awang Semaun. Sedangkan darussalam berasal dari bahasa Arab yang artinya tempat yang damai.
Penduduk Brunei Darussalam sendiri awalnya penganut Hindu-Buddha. Hal ini dibuktikan banyaknya tiruan stupa yang dilihat di beberapa wilayah Brunei. Stupa ini adalah tanda sebuah kebiasaan dari para musafir yang beragama Hindu-Buddha.
ADVERTISEMENT
Apabila sampai di suatu tempat maka mereka akan mendirikan stupa sebagai tanda pemberitahuan kedatangan mereka untuk mengembangkan agama di tempat tersebut.
Sementara, sejarah kedatangan agama Islam di Brunei dapat dilihat dari batu-batu nisan tua yang ada Brunei. Para musafir membawa agama Islam dan diterima dengan baik oleh penduduk hingga keluarga Kerajaan Brunei.
Sejak Syarif Ali diangkat menjadi Sultan Brunei ketiga tahun 1425, Islam masuk dan menyebar dengan luar biasa di seluruh kawasan Brunei. Keturunan Sultan Syarif Ali ini kemudian juga menjadi sultan-sultan di sekitar wilayah Brunei, yaitu Sultan Sambas dan Sultan Sulu.
Kedatangan agama Islam ini membuat kehidupan masyarakat di Brunei Darussalam sangat dipengaruhi ajaran dan nilai-nilai islami. Oleh karena itu, warga Brunei tidak berjabat tangan dengan lawan jenis.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, seni budaya Brunei Darussalam sangat dipengaruhi oleh adat istiadat Melayu. Mulai dari seni tari Zapin, seni ukir kayu, dan seni sulaman. Di Brunei terdapat beberapa festival dan upacara adat yang diadakan setiap tahunnya seperti Festival Budaya Melayu.

Keadaan Daratan Brunei Darussalam

Ilustrasi keadaan daratan di Brunei Darussalam. Foto: Unsplash/Sangga Rima Roman Selia
Memiliki garis pantai sejauh 130 km membuat sebagian besar negara ini berada di dataran rendah. Akibatnya, bagian barat dari Brunei Darussalam berupa pantai, rawa, dan hutan bakau.
Sedangkan bagian timur dari Brunei Darussalam diisi dengan perbukitan dan gunung. Diperkirakan ada 70-an bukit dan gunung yang berada di negara ini. Namun, ukurannya terbilang kecil dengan Gunung Pagon memiliki ketinggian 1850 meter.
Wilayah timur Brunei Darussalam juga memiliki sungai bernama Sungai Pandaruan. Sungai sepanjang 36,77 km ini merupakan sungai terpanjang di Brunei.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan singkat tentang keadaan sosial budaya dan daratan dari Brunei Darussalam. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan dari negara Petro Dolar.(MZM)