Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kebenaran Hadist Annadhofatu Minal Iman Arab
31 Oktober 2021 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Annadhofatu Minal Iman merupakan kalimat Bahasa Arab yang sering kali diucapkan dan dianggap sebagai hadist tentang kebersihan. Padahal kebenaran dari hadist ini belum terbukti. Beberapa pendapat mengatakan bahwa tidak ada sanad yang menunjukkan bahwa kalimat tersebut berasal dari Nabi Muhammad SAW. Supaya lebih jelas mari kita simak ulasan berikut ini dengan saksama.
ADVERTISEMENT
Kebenaran tentang Hadist Annadhofatu Minal Iman
Pada salah satu ceramah, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa annadhofatu minal iman, kebersihan sebagian daripada iman. Itu hadist palsu, saking palsunya di kitab hadist palsu pun tidak ditemukan.
Wallahu a’lam bish-shawab. Melalui penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat kita dapat pahami bahwa annadhofatu minal iman bukanlah hadist dari Rasulullah SAW. Namun, sebagai umat muslim yang beribadah setidaknya lima kali dalam hari maka penting bagikita untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri.
Menjaga Kebersihan dan Kesucian
Islam mengajarkan tentang taharah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taharah artinya suci, bersih, dan kesucian badan yang diwajibkan bagi orang yang beribadah. Ibnu Abdullah dalam bukunya yang berjudul Fiqih Thaharah: Panduan Praktis Bersuci menjelaskan bahwa Islam menempatkan masalah taharah sebagai satu masalah penting yang tidak dapat dianggap remeh (2018: 13). Adapun dua hal yang menyebabkan taharah menjadi perkara penting, yaitu:
ADVERTISEMENT
Alquran Surat Al Baqarah Ayat 222
Jadi, jelas ya dalil tentang menjaga kebersihan dalam agama Islam. Akhir kata, kesalahan berasal dari manusia sebab kebenaran yang sebenarnya hanya dari Allah SWT. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dan belajar dengan guru agama atau ustaz, ya! (AA)
ADVERTISEMENT