Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kebudayaan yang Dibawa Bangsa Proto Melayu ke Indonesia 1500 SM
22 November 2022 17:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bangsa Proto Melayu masuk ke Indonesia sekitar 1500 SM dengan membawa kebudayaan neolitikum. Bangsa ini memasuki wilayah Nusantara melalui jalur barat (Sumatera & Malaysia) dan jalur timur (Sulawesi & Filipina). Pada masa itu, bangsa Proto Melayu telah mempunyai kebudayaan yang lebih unggul dibandingkan dengan bangsa yang menghuni Nusantara. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan berbagai jenis peralatan yang berbahan dasar batu yang dihaluskan. Salah satu peralatan tersebut adalah kapak persegi yang ditemukan di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi utara, dan Bali. Agar semakin mengenal kebudayaan neolitikum, sebaiknya simak penjelasannya di artikel ini.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Bangsa Proto Melayu
Mengutip buku UN-USBN-SBMPTN SMA IPA 2018 Mapel Pilihan Biologi oleh Tim Study Center (2017), bangsa Proto Melayu memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dengan bangsa yang lain. Beberapa ciri tersebut yakni sebagai berikut:
● Bangsa Proto Melayu merupakan cikal bakal Suku Nias, Sasak, Toraja, dan Dayak.
● Berasal dari Negara China Selatan (Tiongkok), tepatnya di kawasan Yunan.
● Memasuki wilayah Nusantara sekitar tahun 1500-500 SM.
● Memiliki ciri-ciri fisik berupa bermata sipit, kulit warna kuning kecoklatan, dan rambut lurus.
● Kebudayaannya adalah neolitikum.
● Singgah di kawasan Indonesia timur, seperti Toraja, Papua, Dayak, Nias, dan Mentawai.
Kebudayaan Bangsa Proto Melayu
Kebudayaan yang dibawa oleh Bangsa Proto Melayu ke Indonesia adalah Neolitikum, yang tersebar di kawasan Jawa, Bali, Sumatera, Nusa Tenggara, Maluku, Kalimantan, dan Sulawesi. Beberapa peralatan yang dihasilkan dari kebudayaan neolitikum yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Kapak Lonjong
Kapak lonjong merupakan jenis kapak yang berbentuk bulat telur. Ujungnya yang berbentuk lancip digunakan sebagai tangkai, sedangkan ujung yang berbentuk bulat ditajamkan. Persebaran hasil kebudayaan ini berada di kawasan Papua, Minahasa, dan Seram.
2. Kapak Persegi
Kapak persegi adalah jenis kapak yang berbentuk trapesium atau persegi panjang. Kapak ini digolongkan menjadi dua jenis, yakni kapak besar dan kapal kecil.
Kapak persegi kecil biasa disebut dengan tatah, sedangkan yang besar disebut dengan beliung. Persebaran kapak persegi banyak ditemukan di kawasan Sumatera, Bali, dan Jawa .
3. Tembikar
Tembikar merupakan hasil kebudayaan neolitikum yang ditemukan di kawasan Sumatera dan pantai Selatan Jawa. Tembikar kuno ini dihiasi dengan gambar yang dikreasikan dengan cara menekankan suatu benda ke tanah setengah basah.
ADVERTISEMENT
4. Kapak Bahu
Kapak bahu memiliki bentuk yang tidak jauh berbeda dengan kapak persegi, hanya saja terdapat bagian yang diikat di tangkainya, sehingga menyerupai botol persegi. Kapak ini banyak dijumpai di kawasan Minahasa.
Usai menyimak pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa Bangsa Proto Melayu yang datang ke Indonesia membawa kebudayaan neolitikum. Kebudayaan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai peralatan kuno , seperti kapak bahu, kapak persegi, kapak lonjong, dan tembikar. (DLA)