Konten dari Pengguna

Kebutuhan Tersier: Sebutan untuk Kebutuhan Akan Barang Mewah

Berita Terkini
Penulis kumparan
19 Juli 2024 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kebutuhan Akan Barang Mewah Disebut Kebutuhan. Sumber: Unsplash/Cornelia NG
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kebutuhan Akan Barang Mewah Disebut Kebutuhan. Sumber: Unsplash/Cornelia NG
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebutuhan manusia terbagi menjadi tiga jenis. Salah satunya, kebutuhan akan barang mewah disebut kebutuhan tersier.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan tersier ini sifatnya opsional dan tidak diwajibkan. Sebab, kebutuhan tersier dapat dilakukan bila kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi.

Kebutuhan Tersier: Kebutuhan Akan Barang Mewah

Ilustrasi Kebutuhan Akan Barang Mewah Disebut Kebutuhan. Sumber: Unsplash/Cornelia NG
Kebutuhan akan barang mewah disebut kebutuhan tersier. Kebutuhan tersier merupakan suatu kebutuhan yang dapat dipenuhi saat kebutuhan primer dan sekunder manusia terpenuhi.
Dikutip dari buku Dasar Konsep Kebutuhan Manusia, Nanang (2022), kebutuhan ini biasanya dapat dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki pendapatan tinggi dan tergolong masyarakat sejahtera dan makmur dalam hal ekonominya.
Oleh karena itu, kebutuhan tersier sifatnya prestise. Maksudnya adalah orang-orang yang mampu memenuhi kebutuhan tersier menganggap dirinya memiliki kedudukan sosial lebih tinggi.
Kebutuhan tersier dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktornya sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Tingkat Pendidikan

Latar belakang dan tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi kebutuhan tersier. Faktor yang satu ini dapat membuat beberapa orang merasa menginginkan barang untuk menunjang kegiatannya.
Contohnya adalah terdapat sekolah yang menganjurkan para murid untuk memiliki tablet atau laptop. Alat elektronik tersebut digunakan untuk menunjang proses pembelajaran.

2. Tingkat Pendapatan

Faktor selanjutnya adalah tingkat pendapatan. Seseorang dengan pendapatan yang lebih besar dapat membeli apa saja yang ia inginkan.
Mereka yang memiliki pendapatan tinggi biasanya merasa bahwa kerja kerasnya harus mendapatkan penghargaan. Penghargaan tersebut berupa membeli apa saja yang diinginkan.

3. Status Sosial

Faktor ketiga yang dapat mempengaruhi kebutuhan tersier seseorang lainnya adalah status sosial. Orang dengan status sosial tinggi memiliki harga diri yang tinggi pula. Oleh karena itu, orang dengan status sosial tinggi cenderung membeli barang-barang yang mewah. Hal ini agar dirinya dianggap prestise.
ADVERTISEMENT

4. Lingkungan

Faktor keempat adalah karena lingkungan. Sama seperti pergaulan, lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kebutuhan tersier.
Contohnya adalah jika masyarakat di lingkungan tempat tinggal suka menggunakan perhiasan emas dengan jumlah banyak, maka orang lain juga merasa membutuhkan hal tersebut. Akhirnya warga di lingkungan tersebut rata-rata memiliki perhiasan emas yang banyak.
Kebutuhan akan barang mewah disebut kebutuhan tersier. Contoh kebutuhan tersier adalah perhiasan, mobil, dan barang-barang mewah lainnya. Kebutuhan tersier ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan,status sosial, tingkat pendapat, dan tingkat pendidikan. (FAR)