Kedudukan Bulan pada Saat Terjadinya Gerhana Bulan Total

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
3 Mei 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kedudukan Bulan pada Saat Terjadinya Gerhana Bulan Total        Sumber Unsplash/Mufid Majnun
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kedudukan Bulan pada Saat Terjadinya Gerhana Bulan Total Sumber Unsplash/Mufid Majnun
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kedudukan bulan pada saat terjadinya gerhana bulan total adalah berada garis lurus dengan bumi dan matahari. Gerhana bulan terjadi karena cahaya matahari yang menyinari bumi maupun bulan terhalang.
ADVERTISEMENT
Saat gerhana bulan, kedudukan bumi berada di antara bulan dan matahari. Gerhana bulan berlangsung sangat lama, yaitu hingga sekitar tiga jam.

Kedudukan Bulan pada Saat Terjadinya Gerhana Bulan Total adalah Separuh Bagiannya Berada dalam Umbra Bumi, Simak Ulasannya!

Ilustrasi Kedudukan Bulan pada Saat Terjadinya Gerhana Bulan Total. Sumber Unsplash/Michael
Kedudukan bulan akan berbeda-beda berdasarkan 3 jenis gerhananya. Berdasarkan buku Kuark - Apa Jadinya Jika Falzet Hamil, Gelar Soetopo (2013:42), kedudukan bulan pada saat terjadinya gerhana bulan total adalah sebagai berikut.

1. Gerhana Total

Gerhana bulan total terjadi jika lintasan peredaran bulan dan ekliptika berimpit, pada saat bulan dan matahari beroposisi. Gerhana bulan total, yaitu ketika kedudukan bulan berada tepat di dalam bayang-bayang umbra bumi.
Umbra adalah bayang-bayang inti, bagian tergelap di belakang benda langit tidak tembus cahaya yang terkena sinar. Sedangkan penumbra adalah bayang-bayang kabur yang berada di sekeliling bayang-bayang inti.
ADVERTISEMENT
Pada gerhana bulan total, walaupun bulan sepenuhnya tertutup oleh bayang-bayang bumi, tetapi sering kali masih dapat dilihat berkat adanya cahaya matahari yang dibelokkan oleh atmosfer bumi ke arah bulan.
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama, ketika bulan berkedudukan dekat (12°) atau di titik simpul. Periatiwa ini juga terjadi hanya satu kali dalam periode 1 bulan Sinodis.

2. Gerhana Parsial

Gerhana bulan parsial atau gerhana bulan sebagian, yaitu ketika hanya sebagian permukaan bulan saja yang berada di dalam bayang-bayang umbra bumi. Sebagian lainnya berada di dalam bayang-bayang penumbra bumi.
Bulan akan terlihat bersinar sebagian. Gerhana bulan dapat dilihat di seluruh bagian bumi yang sedang mengalami malam.

3. Gerhana Penumbra

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika bulan berada di dalam bayang-bayang penumbra bumi. Pada gerhana bulan jenis ini, bulan tidak terlihat gelap sama sekali.
ADVERTISEMENT
Bulan masih bisa disaksikan, akan tetapi warnanya memudar. Bulan akan terlihat jauh lebih suram dari biasanya.
Kedudukan bulan pada saat terjadinya gerhana bulan total adalah ketika bulan berada tepat di dalam bayang-bayang umbra bumi. Bulan masih dapat disaksikan, berkat adanya cahaya matahari yang dibelokkan. (DK)