Konten dari Pengguna

Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak

Berita Terkini
Penulis kumparan
9 Februari 2024 20:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk Bagaimana Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak pada Saat Itu. Sumber: Unsplash/Alejandro Martin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk Bagaimana Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak pada Saat Itu. Sumber: Unsplash/Alejandro Martin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana kedudukan Selat Muria yang menjadi pelabuhan Kerajaan Demak pada saat itu? Selat Muria merupakan selat yang dahulu menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Muria.
ADVERTISEMENT
Pada masa itu, Selat Muria adalah kawasan perdagangan yang ramai. Sekitar tahun 1657, endapan sungai yang bermuara di selat tersebut secara perlahan terbawa air laut sehingga Selat Muria semakin dangkal dan lenyap.

Bagaimana Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak pada Saat Itu?

Ilustrasi untuk Bagaimana Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak pada Saat Itu. Sumber: Unsplash/Ammar Andiko
Dikutip dari Sejarah untuk Kelas XI SMA, Supriatna (2008:35), Kerajaan Demak dianggap sebagai Kerajaan Islam pertama di Jawa. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah.
Bagaimana kedudukan Selat Muria yang menjadi pelabuhan Kerajaan Demak pada saat itu? Pada abad ke-17, Selat Muria adalah salah satu jalur transportasi perdagangan yang ramai. Karena sangat ramai, Selat Muria menjadikan Demak sebagai kota pelabuhan. Orang-orang datang ke sini untuk melakukan kegiatan jual beli.
ADVERTISEMENT
Pada waktu itu, di tepi Selat Muria ada sejumlah pelabuhan perdagangan yang menyediakan berbagai macam komoditas seperti garam dan terasi dari Juwana, kain tradisional dari Jepara, beras dari pedalaman Pulau Jawa dan Pulau Muria, dan sebagainya.
Selain untuk berdagang, selat tersebut juga menjadi lokasi galangan-galangan kapal yang membuat kapal jung Jawa dengan bahan kayu jati. Kapal jung Jawa merupakan kapal layar kuno yang asalnya dari Jawa dan kerap digunakan oleh pelaut Jawa dan Sunda.
Kondisi tersebut menjadikan Selat Muria sebagai pelabuhan Kerajaan Demak yang berkembang sangat pesat. Sayangnya, ada konflik yang terjadi sehingga komoditas yang tadinya di Selat Muria pindah ke Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta.
Hal ini diperparah dengan mendangkalnya Selat Muria. Pada tahun 1657, endapan sungai yang bermuara ke Selat Muria, seperti dari Sungai Lusim Kali Serang, dan Sungai Tuntang secara perlahan terbawa laut. Akhirnya, Selat Muria semakin dangkal.
ADVERTISEMENT
Karena pendangkalan tersebut, kapal-kapal besar tidak bisa lagi berlabuh di Selat Muria. Dengan berjalannya waktu, Selat Muria akhirnya menghilang.
Bagaimana kedudukan Selat Muria yang menjadi pelabuhan Kerajaan Demak pada saat itu? Selat Muria berkedudukan sebagai pusat perekonomian Kerajaan Demak pada masa itu. (KRIS)