Konten dari Pengguna

Kegiatan Pembelajaran Kontekstual: Pendekatan Belajar yang Bermakna

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Oktober 2024 17:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan pembelajaran kontekstual. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Kenny
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan pembelajaran kontekstual. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Kenny
ADVERTISEMENT
Kegiatan pembelajaran kontekstual adalah metode pengajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata. Sehingga siswa dapat memahami konsep dengan lebih mendalam dan relevan.
ADVERTISEMENT
Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman hidup sehari-hari. Kegiatan pembelajaran kontekstual dirancang untuk meningkatkan pemahaman, kreativitas, serta keterampilan berpikir kritis siswa.

Prinsip Utama Kegiatan Pembelajaran Kontekstual

Kegiatan pembelajaran kontekstual. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Alexander
Terdapat beberapa prinsip utama dalam pembelajaran kontekstual. Salah satunya adalah keterkaitan antara konsep yang diajarkan dengan situasi nyata.
Pembelajaran ini menekankan pada relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa dapat melihat langsung aplikasi pengetahuan yang dipelajari.
Dikutip dari buku Pembelajaran Konstektual, Rima (2018), pembelajaran kontekstual menekankan pada aktivitas belajar yang bermakna. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui kegiatan seperti diskusi kelompok, eksperimen, atau proyek.
Hal ini bertujuan agar siswa bisa memecahkan masalah nyata dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Prinsip lainnya adalah belajar mandiri dan kolaboratif.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk belajar secara mandiri melalui eksplorasi serta bekerja sama dalam kelompok untuk saling bertukar pengetahuan dan ide.
Pendekatan ini memperkuat pemahaman konsep karena siswa dituntut untuk berpikir sendiri, mencari solusi, mengkomunikasikan pemikirannya kepada orang lain. Dalam praktiknya, pembelajaran kontekstual bisa diaplikasikan melalui berbagai kegiatan.
Misalnya, dalam pelajaran matematika, guru bisa mengajak siswa untuk menghitung biaya belanja harian atau menghitung jarak perjalanan. Hal tersebut sebagai cara untuk menerapkan konsep penjumlahan, pengurangan, atau konversi satuan.
Dalam pelajaran IPA, siswa dapat melakukan pengamatan langsung terhadap tanaman di sekitar lingkungan sekolah untuk memahami proses fotosintesis. Pendekatan ini membantu siswa lebih mudah mengaitkan konsep abstrak yang dipelajari dengan kondisi nyata.
ADVERTISEMENT
Di bidang studi sosial, siswa bisa belajar tentang sistem ekonomi dengan mensimulasikan aktivitas jual beli di pasar lokal. Aktivitas ini membantu siswa memahami konsep ekonomi seperti penawaran dan permintaan melalui pengalaman nyata.
Pembelajaran kontekstual memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut karena siswa merasa pengetahuan yang diperoleh relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, pembelajaran ini juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kerja sama. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar dan mengaitkan materi dengan pengalaman nyata.
Pembelajaran kontekstual menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, interaktif, dan efektif. Pada akhirnya, hal ini membantu siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pembelajaran kontekstual adalah metode pengajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata sehingga siswa dapat memahami konsep dengan lebih mendalam dan relevan. (Gin)