Kegunaan Senyawa Formalin dalam Industri

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
1 November 2022 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kegunaan dari senyawa formalin. Sumber: www.pexels.com.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kegunaan dari senyawa formalin. Sumber: www.pexels.com.
ADVERTISEMENT
Formalin sering dihubungkan dengan pengawetan mayat dan pengawet makanan yang terlarang. BPOM sering melakukan operasi pasar menjelang Lebaran antara lain untuk menangkap tangan penggunaan formalin di produk makanan seperti tahu dan ayam potong. Padahal kegunaan dari senyawa formalin adalah juga sebagai pembersih, disinfektan, bahan campuran kimia dan sebagainya.
ADVERTISEMENT

Mengenal Formalin

Diambil dari laman Badan POM melalui https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/88/FORMALIN.htm yang diakses pada tanggal 31 Oktober 2022, formalin merupakan larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Kandungan formalin meliputi sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet.
Ada banyak nama lain dari formalin, antara lain methanal, methylene aldehyde, formol, morcibid oxymethylene dan sebagainya.
Diantara kegunaan dari senyawa formalin adalah untuk industri. Namun akibat banyaknya penyalahgunaan, formalin sering dianggap bahan tak berguna dan harus dihindari. Padahal yang harus dihindari adalah masuknya formalin ke tubuh manusia meski hanya sedikit melalui kulit.
Ilustrasi kegunaan dari senyawa formalin. Sumber: www.pexels.com.

Kegunaan Formalin dalam Industri

1. Industri Formaldehyde
Formalin dalam skala industri diproduksi di pabrik untuk dijual ke pabrik-pabrik bidang industri lain, seperti pabrik tekstil, pupuk, furnitur dan sebagainya. Naik turunnya produksi dan konsumsi formaldehyde sering digunakan sebagai indikator kondisi industri di negara yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
2. Industri Tekstil
Formalin digunakan sebagai anti jamur, anti ngengat serta anti kusut pada proses akhir produksi. Resiko terpapar gas formaldehid ditanggulangi dengan penggunaan perangkat keselamantan kerja yang memenuhi standar.
3. Industri Cat dan Pernis
Ambang batas penggunaan formalin yang diijinkan adalah kurang dari 0.1 ppm. Namun ada industri yang nakal, yaitu menggunakan formalin melebihin ambang batas tersebut agar produk yang dihasilkannya lebih murah. Pernis digunakan sebagai pelapis mebel kayu agar awet dan bersinar. Ciri penggunaan formalin yang berlebihan dalam cat dan pernis adalah bau yang menyengat.
4. Industri Polywood
Formalin bersama dengan fenol, urea dan melamin menjadi bahan perekat untuk industri polywood.
5. Industri Lem
Selain sebagai perekat untuk industri polywood, formalin juga digunakan untuk produksi merk lem itu sendiri.
ADVERTISEMENT
6. Industri Resin
Resin ini merupakan reaksi dari formaldehide dan urea, yang digunakan untuk papan partikel, fiber glass, papan serat dan sebagainya. Dalam skala kecil, resin sering dijumpai di industri kerajinan, misalnya untuk membuat gantungan kunci.
7. Industri Disinfektan
Disinfektan sempat laris luar biasa pada masa pandemi. Waspadai bau yang menyengat. Pada dasarnya disinfekan untuk membunuh kuman dan serangga, tidak untuk terkena kulit manusia.
Setelah mengetahui bahwa kegunaan dari senyawa formalin adalah tidak untuk bersentuhan langsung dengan manusia. Maka selanjutnya harus lebih berhati-hati. (LUS)