Konten dari Pengguna

Kelemahan Lingkungan Belajar Luring dan Perbedaannya dengan Pembelajaran Daring

Berita Terkini
Penulis kumparan
21 Agustus 2024 17:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kelemahan lingkungan belajar luring. Foto: Unsplash/Husniati Salma
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelemahan lingkungan belajar luring. Foto: Unsplash/Husniati Salma
ADVERTISEMENT
Saat ini, pembelajaran dapat dilaksanakan secara luring (luar jaringan) ataupun daring (dalam jaringan). Akan tetapi, instansi pendidikan perlu memperimbangkan kelebihan dan kelemahan keduanya, termasuk kelemahan lingkungan belajar luring.
ADVERTISEMENT
Sebab, dengan mengetahui kelemahan dari lingkungan pembelajaran membuat instansi pendidikan mengetahui mana yang lebih tepat digunakan. Sehingga instansi sekolah maupun peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara maksimal.

Kelemahan Lingkungan Belajar Luring

Ilustrasi kelemahan lingkungan belajar luring. Foto: Unsplash/YY TEOH
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), luring (luar jaringan) atau terputus dari jejaring komputer. Sedangkan dikutip dari buku Pembelajaran Luring oleh Jenri Ambarita, dkk. (2021), jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris, luring memiliki makna sama seperti offline.
Lingkungan belajar luring dapat dikatakan sebagai kegiatan yang dilakukan tanpa memanfaatkan jaringan internet. Singkatnya, kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan bertatap muka antara guru dan peserta didik.
Pembelajaran model seperti ini sudah ada sejak lama dan paling banyak digunakan. Meski demikian, terdapat kelemahan lingkungan belajar luring, yakni biaya tinggi untuk fasilitas.
ADVERTISEMENT
Sebab, dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan tempat, media belajar, hingga fasilitas pendukung, seperti buku, meja, dan kursi. Meski demikian, lingkungan belajar luring memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

1. Peserta Didik Terpantau Langsung

Dengan metode tradisional ini, guru maupun peserta didik akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka atau bertemu langsung. Sehingga peserta didik dapat terpantau secara langsung oleh guru, baik secara akademik maupun non akademik.
Selain itu, apabila peserta didik belum memahami materi yang diajarkan, guru dapat mengajarkan kembali secara terperinci. Sehingga semua peserta didik dapat memahami materi yang diajarkan dengan baik.

2. Peserta Didik Lebih Fokus

Selain terpantau secara langsung, kelebihan dari lingkungan belajar luring membuat peserta didik lebih fokus pada kegiatan belajar mengajar tanpa gangguan internet, fasilitas pendukung, hingga lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Lingkungan Belajar Luring dan Daring

Ilustrasi kelemahan lingkungan belajar luring. Foto: Unsplash/Kenny Eliason
Seperti penjelasan di atas, luring adalah kegiatan belajar secara langsung. Berbeda halnya dengan daring yang memanfaatkan jaringan internet dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Lingkungan daring sendiri muncul akibat pandemi COVID-19 yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara jauh untuk terhindar dari virus tersebut.
Singkatnya, lingkungan belajar luring hanya bisa dilakukan dengan bertatap muka dalam jarak dekat. Berbeda dengan lingkungan belajar daring yang dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka dan jarak sangat jauh memanfaatkan teknologi internet.
Meski demikian, kelebihan dari lingkungan belajar luring menjadi kekurangan daring. Sebab, guru sulit memantau dan peserta didik sulit fokus dalam kegiatan belajar mengajar.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan singkat tentang kelemahan lingkungan belajar luring dan perbedaannya dengan daring. Semoga bermanfaat dan menjadi referensi dalam memilih lingkungan belajar yang tepat. (MZM)