Kerajaan Demak pada Masa Pemerintahan Sultan Trenggono
Konten dari Pengguna
1 Maret 2023 20:38
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Kerajaan Demak Mencapai Masa Kejayaan pada Masa Pemerintahan Sultan Trenggono

Supriatna dalam buku Sejarah untuk Kelas XI SMA (2008) menjelaskan bahwa kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah yang merupakan seorang putra raja Majapahit. Raden patah kemudian digantikan oleh Muhammad Yunus (Pati Unus).
Pati Unus juga dikenal dengan sebutan Sabrang Lor, karena pada 1512 dan 1513 beliau menyerang Malaka dan menjalankan politik ekspansi untuk menguasai perdagangan di Selat Malaka dan Laut Jawa.
Kerajaan Demak merupakan pusat penyebar ajaran agama Islam dan yang menaklukkan kekuasaan Hindu Majapahit. Para wali dari wali Songo banyak yang berasal dari Demak. Wali yang berasal dari Demak adalah Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan Sunan Muria.
Seperti yang sudah diketahui, Wali Songo sangat berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Karena adanya para wali ini, pemeluk Islam di Jawa semakin bertambah.
Selain dari segi penyebaran agama Islam, kerajaan Demak berkembang pesat dari segi lain. Dikutip dari IPS untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Raharjo dan Hidayati (2021), faktor yang membuat Demak berkembang pesat menjadi sebuah kerajaan adalah:
- Letaknya yang strategis untuk pelabuhan. Hal ini memudahkan hubungan antara daerah pedalaman yang menghasilkan bahan ekspor dengan luar negeri.
- Terletak di jalur lalu lintas perdagangan antara wilayah Indonesia bagian barat dengan bagian timur.
- Kerajaan Majapahit mundur. Hal ini menyebabkan Demak berkembang menjadi kerajaan.
Kerajaan Demak mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Trenggono. Pada masa itu, wilayah kekuasaan kerajaan Demak sangat luas, yaitu Jawa Barat (Banten, Cirebon, dan Jayakarta), Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur.
Penaklukan di wilayah Jawa Barat dikepalai oleh Fatahillah (Faletehan) dan beliau berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Setelah itu Sunda Kelapa diubah namanya menjadi Jayakarta (kota kemenangan). Karena keberhasilannya, Fatahillah diberikan hadiah berupa Banten dan Cirebon.
Penaklukan wilayah Jawa Timur dipimpin langsung oleh Sultan Trenggono. Tetapi, beliau gugur dalam serangan di Pasuruan. Setelah Sultan Trenggono wafat, terjadi perebutan kekuasaan antara adiknya yang bernama Pangeran Sedo Lepen dan putra Sultan Trenggono yang bernama Pangeran Prawoto.
Pangeran Sedo Lepen wafat karena perebutan tersebut. Karena kejadian ini, anak Pangeran Sedo Lepen yaitu Arya Penangsang membalas dengan membunuh Pangeran Prawoto dan keluarganya.
Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa kerajaan Demak. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang kejam, sehingga rakyat tidak suka dan melakukan banyak pemberontakan yang mengacaukan kerajaan Demak.
Sekian ulasan mengenai sejarah masa kejayaan kerajaan Demak. Selamat belajar! (KRIS)