Konten dari Pengguna

Ketahui Makna Surat Al Baqarah Ayat 184

Berita Terkini
Penulis kumparan
25 Maret 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Surat dan ayat berapa yang berkaitan orang yang sakit dan musyafir boleh tidak berpuasa. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Ali Burhan
zoom-in-whitePerbesar
Surat dan ayat berapa yang berkaitan orang yang sakit dan musyafir boleh tidak berpuasa. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Ali Burhan
ADVERTISEMENT
Surat dan ayat berapa yang berkaitan orang yang sakit dan musyafir boleh tidak berpuasa? Hal tersebut berkaitan dengan Surat Al Baqarah ayat 184.
ADVERTISEMENT
Surat Al Baqarah merupakan salah satu surat yang paling penting dalam Al-Qur'an, memuat petunjuk dan hikmah yang sangat berharga bagi umat Islam. Dalam ayat 184 dari surat tersebut, Allah Swt. menyampaikan pesan yang mendalam tentang puasa Ramadan.

Makna Surat Al Baqarah Ayat 184

Surat dan ayat berapa yang berkaitan orang yang sakit dan musyafir boleh tidak berpuasa. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/GR Stocks
Surat dan ayat berapa yang berkaitan orang yang sakit dan musyafir boleh tidak berpuasa? Dikutip dari situs quran.nu.or.id, hal tersebut berkaitan dengan Surat Al Baqarah ayat 184.
Dalam ayat tersebut, Allah Swt. berfirman,
ADVERTISEMENT
Ayat ini menggambarkan bahwa puasa Ramadan bukan hanya kewajiban fisik, tetapi juga sarana untuk mencapai ketakwaan kepada Allah Swt. Hal ini merujuk pada kesadaran diri yang mendalam tentang keberadaan Allah dan tanggung jawab sebagai hamba-Nya.
Puasa Ramadan tidak hanya tentang menahan diri dari makan, minum, dan hubungan intim selama waktu tertentu. Lebih dari itu, puasa Ramadan mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan belas kasihan terhadap sesama.
Ayat ini juga mengandung makna keadilan sosial. Meskipun puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim, ada pengecualian untuk orang-orang yang sakit atau dalam perjalanan.
Ini menunjukkan bahwa agama Islam tidak menghendaki kesulitan yang tidak perlu bagi umat-Nya. Ada pemahaman yang dalam tentang kondisi individu dan situasi setiap umat, serta kebutuhan akan keseimbangan antara ibadah dan kesejahteraan diri.
ADVERTISEMENT
Ayat ini mengajarkan bahwa puasa bukanlah tujuan akhir, tetapi sarana untuk mencapai tujuan akhir, yaitu ketakwaan kepada Allah Swt. Puasa Ramadan membangun kesadaran spiritual, memperkuat ikatan dengan Allah, dan memperdalam rasa empati terhadap sesama.
Itulah penjelasan atas pertanyaan, "Surat dan ayat berapa yang berkaitan orang yang sakit dan musyafir boleh tidak berpuasa?". Dengan memahami makna mendalam ayat 184 dari Surat Al Baqarah, umat Islam dapat lebih menghayati nilai-nilai puasa Ramadan. (Gin)