Konten dari Pengguna

Keumalahayati, Laksamana Perempuan yang Bertugas Melindungi Pelabuhan di Aceh

Berita Terkini
Penulis kumparan
11 Juli 2024 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk Keumalahayati Menjabat Sebagai Laksamana dan Memiliki Tugas untuk. Sumber: Unsplash/Jason W
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk Keumalahayati Menjabat Sebagai Laksamana dan Memiliki Tugas untuk. Sumber: Unsplash/Jason W
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia memiliki banyak perempuan yang berjasa bagi bangsa dan negara, salah satunya adalah Keumalahayati. Keumalahayati menjabat sebagai laksamana dan memiliki tugas untuk melindungi pelabuhan dagang di Aceh.
ADVERTISEMENT
Keumalahayati merupakan salah satu tokoh perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Beliau mengemban tugas berat dan sangat berjasa bagi bangsa dan negara.

Keumalahayati Menjabat Sebagai Laksamana dan Memiliki Tugas untuk Melindungi Pelabuhan

Ilustrasi untuk Keumalahayati Menjabat Sebagai Laksamana dan Memiliki Tugas untuk. Sumber: Unsplash/Chris Lawton
Mengutip dari Perempuan-Perempuan Pengukir Sejarah, Atmosiswartoputra (2018:45), Keumalahayati adalah laksamana perempuan pertama di Indonesia. Beliau adalah putri dari Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya adalah Muhammad Said Syah yang merupakan anak dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah Kesultanan Aceh pada tahun 1530-1539.
Ibu dari Keumalahayati telah wafat ketika beliau masih anak-anak. Saat masih kecil, Keumalahayati sering diajak ayahnya pergi dengan kapal perang. Hal inilah yang kemudian membentuk sifat berani dalam diri Keumalahayati .
Keumalahayati menjabat sebagai laksamana dan memiliki tugas untuk melindungi pelabuhan dagang di Aceh. Laksamana Keumalahayati bertugas memimpin armada laut Kerajaan Aceh pada masa kepemimpinan Sultan Alaidin Riayatsyah Al Mukminul (1589-1604).
ADVERTISEMENT
Sebelum menjabat sebagai laksamana, Keumalahayati memimpin pasukan perempuan yang menjadi janda karena suami mereka telah gugur di medan perang. Pasukan perempuan ini disebut sebagai Inong Balee dan berjumlah sekitar 2.000 orang.
Pembentukan Inong Balee ini adalah gagasan dari Keumalahayati supaya para perempuan tersebut bisa membalas kematian suami mereka. Gagasan ini diterima oleh Sultan Aceh dan pasukan ini mendapat pangkalan berupa Benteng Kuta Inong Balee.
Keumalahayati menjadi laksamana untuk mengatur pasukan laut. Beliau juga bertugas untuk mengawasi kapal-kapal perang milik Kerajaan Aceh dan pelabuhan-pelabuhan dagang di Aceh.
Jabatan Keumalahayati sebagai seorang laksamana diuji ketika Kerajaan Aceh mendapat interaksi dari Belanda. Ada dua kapal Belanda yang berlabuh di ibu kota Kerajaan Aceh pada 21 Juni 1599. Kapal-kapal tersebut dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Frederick de Houtman yang merupakan saudara.
ADVERTISEMENT
Awalnya, kapal tersebut disambut dengan baik karena Kerajaan Aceh berharap bisa melakukan kerja sama perdagangan lada. Namun, Belanda ternyata ingin membuat kekacauan di Aceh. Usaha Belanda tersebut digagalkan oleh Keumalahayati. Bahkan, Keumalahayati berhasil membunuh Cornelis de Houtman di salah satu geladak kapal.
Keumalahayati menjabat sebagai laksamana dan memiliki tugas untuk melindungi pelabuhan dagang di Aceh. Beliau adalah salah satu sosok pahlawan perempuan yang sangat berjasa bagi Indonesia. (KRIS)