Konten dari Pengguna

Keunikan Pakaian Adat Papua beserta Filosofinya yang Mengagumkan

Berita Terkini
Penulis kumparan
2 Maret 2022 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pakaian adat Papua, sumber foto: (Surya Prakoso) by Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pakaian adat Papua, sumber foto: (Surya Prakoso) by Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Papua memiliki keragaman budaya yang tercermin melalui pakaian adatnya. Keunikan pakaian adat Papua dapat diamati dari segi karakteristik maupun filosofinya.
ADVERTISEMENT
Pakaian adat Papua memiliki orisinalitas tersendiri karena belum terpengaruh dengan budaya luar. Jadi, baju adat tersebut menggambarkan ciri khas asli dari masyarakat Papua.
Baju adat khas Papua juga mengisyaratkan bahwa masyarakatnya dapat hidup menyatu dengan alam. Oleh karena itu, tidak heran jika baju adat Papua dianggap unik, baik oleh bangsa Indonesia maupun internasional.

Keunikan Pakaian Adat Papua

Masing-masing pakaian adat Papua memiliki keunikan tersendiri. Lalu, apa saja keunikannya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini:
1. Koteka
Mengutip buku Politik Etnisitas Hindia Belanda oleh Abdullah (2019), Koteka adalah pakaian adat Papua yang digunakan untuk menutup kemaluan pria Papua, sedangkan bagian tubuh yang lain dibiarkan terbuka.
Bahan pembuatan koteka adalah kulit labu air yang dihilangkan buahnya. Labu air yang digunakan harus yang sudah tua karena teksturnya keras, sehingga lebih awet digunakan.
ADVERTISEMENT
2. Baju Kurung
Baju kurung adalah baju adat wanita Papua yang berfungsi sebagai atasan. Baju adat ini terbuat dari kain beludru. Wanita yang memakai baju kurung juga memadukannya dengan rok rumbai. Para wanita umumnya juga mengenakan aksesoris tambahan ketika memakai baju kurung.
3. Rok Rumbai
Ilustrasi pakaian adat Papua, sumber foto: (Assa Myron) by Unsplash.co
Rok rumbai adalah bawahan yang digunakan bersama dengan baju kurung. Bahan pembuatan rok rumbai yaitu berupa daun sagu yang sudah dikeringkan, lalu dirajut hingga membentuk sebuah rok.
Walaupun umumnya digunakan oleh wanita, namun beberapa pria di Papua juga menggunakan rok rumbai saat mengikuti acara adat.
4. Pakaian Sali
Pakaian Sali adalah pakaian yang hanya digunakan oleh para gadis atau wanita yang masih lajang. Baju Sali digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Baju adat ini tercipta dari kulit pohon pilihan atau daun sagu kering. Kulit pohon yang digunakan harus berwarna coklat agar dapat menampakkan corak yang menarik dan enak dipandang.
5. Pakaian Yokal
Dalam filosofi di wilayah Papua, wanita yang telah menikah juga mengenakan pakaian khusus. Selain berfungsi untuk menutup tubuh wanita bagian atas, pakaian ini hanya boleh digunakan oleh wanita yang sudah menikah.
Bahan pembuatan baju Yokal yakni berupa kulit pohon berwarna kemerahan atau coklat tanah. Cara pembuatannya yakni dengan dianyam, lalu dililitkan pada tubuh wanita.
Pakaian adat Papua yang telah disebutkan di atas tentu sudah tidak asing lagi di ingatan kita. Hingga kini, masyarakat Papua masih terus melestarikan pakaian adat tersebut sebagai warisan nenek moyang dan kekayaan budayanya.
ADVERTISEMENT
(DLA)